Kamis, 27 November 2025

Pemberdayaan Petani Nanas di Subang Melalui IKON oleh Dompet Dhuafa

Tianlustiana.com - Setelah sekian lama tidak bertemu, finally kami (Saya, Yasinta, Lendy dan Alienda), kami bertemu di Kantor Dompet Dhuafa Jawa Barat di Jalan Martanegara No. 22A, Turangga. Kami berangkat sekitar pukul 07:00 untuk menempuh perjalanan ke Desa Cirangkong, Cijambe-Subang. 

Alhamdulillah, perjalanan kami lancar karena berangkat pas weekday, kalau berangkat weekend rute ini biasanya lebih padat, karena banyak wisatawan yang ingin menikmati liburan di daerah Lembang. Perjalanan menuju desa Cirangkong ini cukup menantang dan memberikan pengalaman baru, jalan bekelok dan agak berbatu yang akhirnya membawa kami lebih dekat ke jantung produksi olahan nanas yang sangat kami nantikan. 




Hmm, produksi olahan nanas? 

Iya, kami berangkat dari Bandung ke Desa Cirangkong ini untuk menghadiri acara pembukaan Industri Komunal OIahan Nanas (IKON). Sebuah industri yang berdiri megah di atas lahan 2000 meter persegi, dengan fasilitas pengolahan yang luasnya 1000 meter persegi ini tuh mampu mengolah sampai 10 ton olahan nanas segar setiap hari. 

Produk yang dihasilkan itu berupa selai, pure dan jus konsentrat yang siap dipasarkan ke industri - industri pagang domestik dan juga mulai merambah pasar internasional. 




Menurut saya IKON ini istimewa banget, bukan hanya dari kapasitas produksinya, tapi dari skema kepemilikan komunal melalui Koperasi Produsen Barokah Agro Lestari yang menghinpun hampir seribu warga setempat, sebagai pemilik saham. Masya Allah, konsep ini merupakan bagian dari pendekatan filantropreneurship Dompet Dhuafa, yaitu kombinasi filantropi dan semangat kewirausahaan supaya masyarakat tidak hanya sekedar jadi pekerja namun menjadi pemilik usaha yang berdaya dan mandiri, Masya Allah. 


Mayoritas kepemilikan saham IKON, 97% dipegang oleh masyarakat penerima manfaat atau mustahik. 3% milik Dompet Dhuafa untuk keperluan perawatan mesin dan pemantauan keberlanjutan program. 


Para petani bukan hanya menjual nanas, namun mereka adalah pemilik pabrik IKON, mereka punya saham dan juga ikut menikmati hasil usaha. 


Pak Ahmad Juwaini, selaku ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa IKON ini adalah tahap lanjutan dari pemberdayaan masyarakat yang sudah berlangsung selama 32 tahun. Program ini dimulai dari bantuan kebutuhan dasar, pelatihan keterampilan, pendampingan usaha kecil sampai pengembangan industri komunal yang menjadi jalur transformasi yang berkesinambungan untuk warga desa Cirangkong. 

Nanas yang melimpah ruah ini dan kadang sulit diserap pasar, sekarang diolah dengan teknologi mutakhir untuk bisa menembus pasar yang lebih lusa dan juga menambah nilai ekonomi untuk para petani. 




Dompet Dhuafa, memberikan investasi yang fantastis, senilai 15M belum termasuk biaya tanah, untuk membangun fasilitas IKON ini. Keberadaan IKON bukan hanya membuka peluang lapangan kerja namun juga membuka akses ekonomi dan investasi langsung bagi masyarakat. Dipaparkan juga oleh Pak Ahmad bahwa beliau berharap dukungan dair pemerintah pusat dan daerah supaya keberlangsungan dan pengembangan IKON Subang ini bisa lebih maksimal dan memberikan manfaat yang lebih besar pada masyarakat sekitar dan juga untuk memperkuat posisi mereka di pasar internasional ataupun ekspor. 


Factory Visit

Sebelum acara berakhir, saya dan teman blogger mendapatkan kesempatan untuk factory visit. Saya langsung menyambangi teteh - teteh yang sedang mengupas nanas. Nanas - nanas yang sudah dikupas dan dibersihkan kemudian ditimbang satu per satu, dimasukkan ke mesin pemeras. Nanas - nanas itu dipisahkan berdasarkan antara sari dan kuenya. Sari nanas diolah untuk menjadi ekstrak jus, kalau cake nya dijadikan sebagai selai, hampir tidak ada yang terbuang, bahkan kulit nanas nya pun dimanfatkan, untuk pupuk dan pakan hewan ternak. Saya melihat ruangan - ruangan yang menjaga kebersiha dan juga standar produksi. 




Hasil akhirnya dikemas rapi di ruang pengemasan. Kemudian produk disimpan di gudang pendingin dan siap dikirim ke industri lain yang akan melanjutkan prosesnya, jadi bisa dibilang IKON ini produksi barang setengah jadi. Dan tentu saja sudah memiliki mitra nya. 






IKON ini bukan cuma bangunan pabrik namun ini adalah simbol perubahan, membuktikan bahwa zakat dan wakaf bukan hanya untuk dikonsumsi. Namun juga bisa menjadi penggerak ekonomi jangka panjang. Masya Allah, apalagi sekarang dipermudah ya untuk urusan zakat di Dompet Dhuafa


IKON mendorong petani untuk menjadi mandiri, bukti bahwa masyarakat bisa mengelola industrinya sendiri. IKON juga membangkitkan rasa percaya diri para petani dan warga desa. 


Alhamdulilah, perjalanan hari ini bukan hanya pemandangan indah sepanjang jalan, namun saya merasakan bagaimana IKON ini bukan hanya sebuah industri, namun sebagai lambang pemberdayaan komunitas yang mengangkat kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Semoga IKON menjadi inspirasi lebih banyak pihak untuk terus mendukung program filantropreneurship demi kemajuan bersama. 


Produk olahan IKON: Jus nanas, enak dan rasanya segar. Apalagi diminum dingin


Sampai jumpa pada postingan lainnya,


Tian Lustiana 

Add Comments

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon