Review Drama korea : The Good Bad Mother
Zenbook S 13 Flip OLED (UP5302), Laptop Impian Freelancer
Perlu waktu berbulan - bulan untuk kemudian memutuskan menjadi freelancer, berhenti menjadi karyawan. Setelah puluhan tahun saya menjadi karyawan yang terkungkung jam kantor kini bahagia menikmati menjadi seorang freelancer.
Menjadi freelancer itu enak, waktu bisa saya kendalikan. Kapan saya kerja pun bisa saya manage sendiri, saya jadi lebih banyak waktu luang untuk mengurus rumah bahkan bisa antar jemput anak, ini yang selalu membuat saya bahagia.
Menjadi freelance blogger, tentu saja saya menjadi sering mobile kesana kemari, kadang saya harus meeting dengan klien dari satu tempat ke tempat lain. Otomatis saya harus punya laptop yang bisa saya gunakan kerja itu yang ringan yang bisa saya tenteng dengan mudahnya. Dan saya berharap punya laptop tuh yang ringan karena saya punya masalah pada tulang belakang, jadi kalau bawa beban terlalu berat suka kambuh deh, huhuh.
Hasil pencarian akhirnya jatuhlah pilihan pada Zenbook S 13 Flip OLED (UP5302), jujur begitu pegang saya langsung jatuh hati, karena memang sangat ringan. Desainnya pun elegan sekali dan cocok nih untuk saya yang punya gaya hidup produktif.
Terpesona banget nih sama tampilan engsel Ergolift 360° yang serbaguna, baterainya pun tahan lama jadi oke banget dibawa mobile seharian juga nih. Plus konektivitasnya yang sangat luar biasa.
PERFORMANCE
Zenbook S 13 Flip OLED (UP5302) ini tuh punya kinerja yang mumpuni banget, oke untuk tugas apapun. Desainnya juga ramping dan ringan (sesuai impian saya), jadi saya bisa produktif dan mobile kesana kemari tanpa merasa beban membawa laptop keren ini.
Zenbook S 13 Flip OLED (UP5302) ini hadirkan visual yang luar biasa, dan juga efisiensi daya yang luar biasa. Cocok banget nih dibawa untuk bertemu dengan klien dengan performance sekeren ini yah, menambah kepercayaan diri.
BATTERY
DISPLAY
Zenbook S 13 Flip OLED (UP5302) dilengkapi dengan layar sentuh NanoEdge OLED dengan bezel yang sangat tipis, aspek rasio 16:10 yang luas dan makin mantabs ya bekerjanya. Layar yang luas membuat bekerja makin semangat, karena sangat jelas dan detail. Ditambah ketepatan warna yang divalidasi oleh PANTONE®. Layarnya juga tersertifikasi TÜV Rheinland untuk merawat mata supaya tetap sehat meskipun seharian kerja atau seharian di depan layar.
Resign dari Kantor dan Memutuskan Menjadi Freelancer Writer
Justitia Avila Veda, Advokat keadilan gender
Korban kekerasan seksual masih alami ketidak adilan , pasalnya masih banyak yang justru menyalahkan korban. Padahal tindak kekerasan seksual ini harus dilawan, karena tindak kekerasan seksual itu bisa menimbulkan dampak yang lumayan loh pada korbannya, diantaranya adalah dampak fisik, psikis dan juga psikososial.
Jika dilihat secara fisik, korban bisa saja mendapatkan penyakit menular seksual yang merugikan dirinya bahkan bisa sampai meninggal. Dari segi psikis akan memberikan trauma pada korban bahkan bisa mengakibatkan depresi, ketakutan. Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD) ini bisa saja dengan menyakiti diri sendiri , sampai ada keinginan bunuh diri.
Dampaknya menyeramkan sekali bukan?
Tapi kenapa masih banyak korban kekerasan seksual masih diam, tiada bergeming dan memilih untuk tidak melaporkan kasusnya pada pihak yang berwajib?
Mereka ternyata khawatir akan mendapatkan cap buruk dari masyarakat, ada juga yang berpendapat bahwa polisi tidak akan membantu mereka dan ada sebagian yang berpendapat bahwa tidak cukup penting untuk dilaporkan. Karena dari beberapa laporan yang sudah masuk ke polisi itu hanya 2% saja pelaku yang masuk penjara.
Para korban itu butuh support, butuh orang yang bisa menjadi kawan bicaranya. Karena selama ini banyak korban kekerasan seksual itu hanya dia dan memendam sendiri, tidak ada penyelesaian dan bisa menimbulkan hal negatif jika dibiarkan memendamnya sendiri. Korban kadang bingung harus bicara pada siapa dan harus ngapain.
Makanya, butuh peran masyarakat yang bisa dijadikan tempat mengadu yang peka dalam bereaksi terhadap korban.
Justitia Avila Veda, penerima Satu Indonesia Awards tahun 2022, dengan kategori Kesehatan dalam pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi. Seorang perempuan yang mendedikasikan dirinya untuk kemudian mendirikan Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG).
Ternyata, KAKG ini berawal dari isengnya beliau di twitter yang kemudian menjadi viral dan atas sambutan yang luar biasa dari para netizen.
Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG) adalah jasa konsultasi dan pendampingan untuk korban kekerasan seksual yang berbasis teknologi. Bukan hanya urusan program hukum, namun juga menyediakan jejaring penyedia jasa pemulihan psikologis, medis dan sosial yang memang dibutuhkan korban selama penyelesaian perkara. Program keren ini diinisiasi bulan Juni 2020 ketika pandemi, hingga kini sudah tangani 150 kasus.
Cuitan di twitter Veda (begitu nama sapaannya) yang tawarkan jasa konsultasi umum untuk mereka yang pernah alami kekerasan seksual atau mengetahui orang - orang yang pernah alami kasus serupa, bukan hanya korban yang menghubunginya, jaksa dan pengacara pun ada yang menghubunginya dan ingin membantu juga, wah bak gayung bersambut sekali yah. Niat baik nya banyak yang membantu.
“Awalnya saya bilang tawarkan jasa konsultasi, belum sampai pendampingan. Soalnya kalau pendampingan akan ngomongin proses pendampingan litigasi di penyidik, pengadilan dan lainnya. Disitu awal viral, alhamdulillah bukan hanya banyak yang bertanya dan konsultasi namun juga banyak yang tawarkan untuk membantu.” Jelas Veda.
Antusias netizen itu luar biasa, dalam 24 jam pertama itu sudah masuk sekitar 40 aduan yang masuk email, belum lagi yang via direct message Twitter, karena semuanya masih serba dadakan, belum rapi dan belum terstruktur maka Veda pun berpikiran menambah tenaga bantuan sukarelawan.
Seiring waktu berjalan, dalam rentang waktu 2 - 3 bulan pertama, Veda merekrut sekitar sepuluh pengacara. Loh kok sebagian besarnya advokat yah? Ya karena menurut undang - undang, profesi advokat punya tanggung jawab profesi dan salah satunya adalah pro bono yaitu pengabdian masyarakat.
KAKG ini bukan hanya memberikan pendampingan untuk para korban kekerasan seksual namun juga sebagai wadah para pengacara untuk menyalurkan bantuannya.
Yang menjadi klien KAKG ini usianya beragam, mulai dari 12 tahun sampai 60 tahun, dan semua berasal dalam berbagai kalangan. KAKG ini dalam pendampingannya tidak berada dalam posisi mengarahkan korban, langkah yang akan diambil semua diserahkan pada keputusan korban.
KAKG sudah mendampingi 80 dari 150 kasus yang tersebar di seluruh Indonesia, dalam waktu dua tahun. Dan juga sudah menjadi mitra pengada layanan komnas perempuan dalam penanganan perkara.
Untuk konsultasinya, para korban atau pendamping bisa langsung kontak layanan hotline yang buka setiap Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 18.00 WIB. Hotline bisa diakses melalui instagram @Advokatgender dan isi form yang tersedia untuk menceritakan kronologi dan kebutuhannya. Bisa juga konsultasi via email di konsultasi@advokatgender.org .
Setelah itu, tunggu dan akan dijadwalkan untuk konsultasi via telepon. Ada dua pengacara yang piket tiap hari Senin - Jumat dan memberikan konsultasi hukum, pengacara akan memberikan pemahaman pada korban. Akan dijelaskan juga bagaimana detailnya, tentang peraturannya, konsekuensi hukum apa yang berlaku untuk pelaku juga dijelaskan secara gamblang dan detail. Kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian assessment atau penilaian terhadap peluang - peluang untuk penyelesaiannya.
Untuk setiap korban biasanya berbeda - beda dalam mengambil keputusan, sampai mana mereka ingin didampingi oleh KAKG. Ini semua diserahkan pada korban, KAKG hanya mendukung saja.
Jika korban memilih untuk pemulihan psikis karena merasa proses hukum itu berat dan bisa menghambat pemulihan psikisnya, ya KAKG pun akan support sampai pemulihan psikologisnya saja. Biasanya KAKG memberikan rujukan pada mitra psikolog yang bisa memberikan support membantu korban untuk mengurai situasi sehingga korban merasa lebih tenang dan mantap dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Sayangnya, KAKG belum bisa mengcover semua wilayah Indonesia, biasanya jika ada kasus dari luar pulau Jawa suka langsung mencari mitra di kota tersebut supaya menjadi pengacara bersama dalam satu tim. Namun tidak di semua kota nih ada mitra yang bisa menjadi partner KAKG. Namun itu bukan masalah, Veda berharap lebih banyak lagi nih yang tau tentang apa yang telah dilakukan oleh Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender ini, semoga KAKG ini bisa menjadi alternatif untuk diajak bicara ketika korban merasa bingung dan tidak tahu harus kemana.
Semoga makin banyak ya yang bergabung dengan KAKG dan membantu para korban serta mengakhir semua ini, semoga tidak ada lagi kekerasan seksual pada perempuan.
Marriage with Benefits
Marriage with Benefits, menarik banget kan begitu baca judulnya? Apakah teman - teman seperti saya juga? Merasa kepo dan penasaran banget sama alur cerita series Marriage with Benefits ini.
Marriage with benefits ini adalah serial yang tayang di Viu Original, dibintangi oleh Abimana dan Jessica Mila. Pasti sudah nggak asing lagi kan dengan kedua aktor keren kebanggaan Indonesia itu? Juga ada aktor lain yang nggak kalah keren, ada Ayushita, Adi Luca, Mentari de Marelle, Calvin Jeremy, Tora Sudiro dan masih banyak lagi.
Genre series ini adalah komedi romantis, diadaptasi dari cerita wattpad dan juga novel karya Handi Namire dengan judul yang sama.
Ceritanya tentang apa nih?
Marriage with benefirs ini menceritakan tentang pernikahan yang dilakukan bukan karena cinta, diawalnya. Namun karena untuk keuntungan semata.
Tentang hidup Gea yang diperankan Jessica Mila, seorang make up artist yang alami kejadian yang bikin shock dalam hidupnya. Setelah orangtua nya bercerai, Gea pun harus alami dicampakkan oleh tunangannya, sedih sekali pasti ya menjadi Gea.
Dengan hati sedih, Gea terpaksa harus mengubur dalam - dalam impiannya untuk ke Paris dan harus ikhlas stay di Indonesia saja, menjadi makeup artist televisi.
Gea harus terlibat masalah yang pelik yang membuat dia harus mau menikah "pura - pura" , Aksan (presenter di tempat Gea bekerja) memiliki skandal dengan seorang isteri politis terkenal, Sonya yang diperankan Ayushita. Skandal itu muncul di berbagai media, Aksan dalam keadaan terpojok tanpa berpikir langsung bilang bahwa perempuan itu adalah Gea, calon isterinya dan akan segera ia nikahi.
Sontak, Gea dan juga para temannya merasa kaget dengan pengumuman Aksan. Niat Aksan ingin meredakan rasa penasaran publik dan media.
Karena sering bersama, Aksan dan Gea tanpa disadari mereka saling jatuh cinta, meski mereka berdua juga sama - sama dalam keraguan.
Wah gimana ya kelanjutannya? Dan gimana ya pernikahan dengan benefits ?
Langsung saja tonton sendiri, series ini ada 10 episode dan setiap episode nya bikin penasaran loh.
Adakah teman - teman yang sudah nonton series ini? Sharing yuk
See you,
Tian lustiana