Bismillahirrahmanirrahiim,
30 Hari Bercerita sudah masuk pekan 4, yang mana sudah berakhir bercerita di bulan Januari. Alhamdulillah saya bisa konsisten menyelesaikan 30 hari bercerita ini, meski mood naik dan kadang turun bahkan hilang, namun masih bisa dikendalikan.
Ah, bahagia sekali bisa menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang ada dalam pikiran ke dalam cerita tulisan, bahagia banget saya bisa konsisten terus bercerita dalam caption instagram.
Inilah, cerita saya di pekan terakhir bulan Januar 2023
23/365
TERTIPU
Kamu, tertipu.
Iya kamu sudah tertipu. Kamu sudah mengira bahwa kamu sedang berjalan menuju masa depan, namun nyatanya tidak ada itu masa depan. Sesungguhnya kita sedang berjalan menuju kematian.
Coba deh lihat, dunia ini semakin jauh dan akhirat itu makin dekat. Lantas apa yang dimaksud masa depan?
Angan - angan tidak akan putus sampai kematian yang akan memutuskannya, jangan sampai kita wafat dalam keadaan penuh rasa sesal.
Melihat ke belakang, telaah hari yang sudah dilewati. Apa yang akan dihadapi itu hanyalah angan belaka, kelak akan dihisab apa yang sudah kita lakukan bukan apa yang kita mimpikan.
Itukah yang disebut masa depan?
24/365
BAHAGIA
Semua orang inginkan bahagia, sekarang dan selamanya, betul? Saya juga ingin bahagia, bersama orang - orang yang saya sayangi. Untuk bahagia itu banyak sekali caranya, setiap manusia punya definisi bahagia yang beda.
Apa itu bahagia?
Apakah dengan membeli semangkuk seblak membuatmu bahagia? tapi beberapa jam kemudian bikin sakit perut.
Apakah bahagia dengan membeli smartphone model terbaru? Namun, beberapa bulan kemudian ada model baru lagi dan akan membuat lebih bahagia.
Sampai kapan kita kejar kebahagiaan jika definisinya pada barang atau objek tertentu? Apakah benar kebahagiaan itu harus dikejar?
Bahagia saya adalah bisa bersama orang - orang yang memberikan insight baik, dan memberikan peluang yang bermanfaat untuk hidup saya. Membersamai BloggerBDG bersama tim admin ini adalah salah satu kebahagiaan saya dari sekian banyak kebahagiaan.
Seperti ini, saya bahagia memiliki kawan yang saling memahami meski kami tidak saling sapa atau bertemu setiap hari, terima kasih atas kebahagiaan yang diberikan.
25/365
Baru Tau
Sudah berada di lembar kisah 25 bulan Januari. Waktu memang terasa cepat sekali yah, baru tau? Ah tidak, saya sudah tau sejak dulu bahwa waktu itu memang si pencuri ulung, yang suka tiba - tiba melesat dengan sangat cepatnya.
Yang saya tidak tau adalah waktu yang berkualitas itu susah dicari. Waktu yang terlewatkan itu akan kembali dikenang, jika tidak ada kenangan bagaimana? apa yang akan kita rindukan?
Saya baru tau bahwa setiap waktu itu harusnya berkualitas, bersamamu, bersamaku, kita. Jangan pernah ada waktu yang hilang begitu saja tanpa ada kisah. Jangan sia - sia kan waktu bersama orang yang tersayang, luangkan waktu sebanyak mungkin, peluk orang yang kita sayangi sesering mungkin, ya mungkin saja itu pelukan terakhir.
Baru tau kan kalau selama ini waktunya terbuang sia - sia?
Saya, baru tau bahwa waktu yang saya habiskan dulu banyak yang tidak berarti, banyak yang hilang maknanya. Ah, tak peduli lagi karena memang saya tidak bisa mengulang waktu, biarlah seperti itu.
Mari kita gunakan waktu mulai dari sekarang sebaik mungkin, sayangi orangtua sebesar apapun semasa mereka masih ada, sayangi pasangan, sayangi anak, sayangi saudara, kawan dan sahabat. Serta terus sebarkan kebaikan, meskipun kebaikan itu tidak akan selalu diterima dengan baik.
Saya baru tau kalau saya harus lebih bijaksana lagi menghabiskan sisa waktu ini, karena saya tau nya waktu itu berjalan begitu saja.
Sudahkah dipergunakan dengan sebaik - baiknya detik, menit dan jam dalam hidup ini?
26/365
KAPAN NAMBAH ANAK?
Rasanya, sudah pusing kepala ini mendengar pertanyaan serupa setiap bertemu kawan atau saudara yang lama tak jumpa. Apa mereka tak ada pertanyaan lain selain menanyakan kapan saya nambah anak lagi.
Nambah anak kok seperti nambah nasi di restoran nasi padang “ Bang nambah nasi dong”, duh punten ya no offense nih, nambah anak nggak semudah itu. Tidak semua orang diberikan kemudahan untuk bisa nambah anak.
Katanya, “ Ayo Tian nambah anak, nanti kalau kamu meninggal siapa yang akan mendoakanmu, kalau anak banyak ya banyak doanya tar”.
Tarik napas dulu deh, gini yah masalah yang mendoakan memang benar anak solih / solihah itu akan menjadi investasi kita kelak jika meninggal, tapi bisa menjamin banyak anak itu mereka akan selalu ingat dan mendoakan kita? Wallahua’lam bishowab.
Punya anak itu nggak semudah melahirkan terus kita lepaskan saja, kita kasi makan, selesai. Tidak semudah itu, punya anak itu harus banyak mikirnya. Kita orang tua harus memberikan yang terbaik, mulai dari pakaian, tempat tinggal, makanan yang bergizi , minuman, sekolah yang terbaik, ilmu agama, dan lainnya yang mana semua itu akan dipertanyakan kelak sama Allah. Sudah bener nggak nih Tian membesarkan anaknya, sesuai syariat Islam apa nggak. Duh takut kan kalau kelak dihisabnya malah anak yang menuding kita nggak ngasih ilmu bermanfaat dan tidak menunaikan kewajiban dengan baik, naudzubillah.
So, please yang suka nanya aku nambah anak kapan berhenti yah. Mending nanya yang lain, mungkin bisa nanya gimana kabarnya sehat? Jangan pula menanyakan kenapa saya makin gendut , hahah.
Sekian curhat saya di hari ke - 26 bulan Januari 2023 ini.
27/365
PERJALANAN PANJANG
Kita, manusia sedang berada dalam perjalanan kehidupan. Kita memiliki dua destinasi, pertama ketika di alam ruh yang merupakan alam pertama yang kita lalui dan disinilah kita berkomitmen pada Allah atas segala hal hidup kita. Kemudian kita masuk ke alam rahim, di alam ini kita alami proses mulai dari nutfah, alaqah, mudghah dan idzam hingga kita berbentuk sempurna sebagai manusia dengan wajah dan bentuk yang berbeda - beda.
Perjalanan pun dilanjutkan menuju destinasi berikutnya, dunia. Ya kita sedang berada di dunia, di tujuan yang bukan akhir dari tujuan kita. Dunia ini hanya persinggahan, namun disini kita merasakan banyak lika liku kehidupan, Allah berikan kita jatah usia,rezeki, jodoh , bahagia atau sedih semua sudah dituliskan.
Dari sini kita kemana? Kita menanti kematian. Kematian bukanlah akhir dari kehidupan kita, tapi awal dari the real life, awal dari kehidupan yang sesungguhnya. Kita akan ke alam barzah yang mana di alam ini kita sendirian, hanya amal yang menemani. Disini kita bisa merasakan amalan kita selama hidup di dunia, namun kita juga akan menuai semua kelakuan kita. Kita bisa melihat kebun surga atau mungkin malah melihat lembah neraka, naudzubillah .
Yuk ah siapkan bekal untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan kita yang abadi, semoga bekalnya cukup dan bermanfaat. Aamiin
28/365
Hari ke - 28, kali ini mari kita mengarang bebas tentang bapak Budi, Budi dan Ani . Dan ini cerita saya sesuai apa yang ada dalam pikiran saya, cerita ini saya tulis dalam waktu 5 menit saja, haha. Ini imajinasi yang ada dalam pikiran saya.
Itu bapak Budi . Dia seorang konten kreator yang lumayan terkenal, semua yang ada dalam kehidupannya selalu dijadikan konten. Termasuk tentang kehidupan Budi, anak semata wayangnya. Budi pun tidak bisa menolak, meskipun terkadang dia risih sekali dijadikan bahan konten bapaknya. Hingga suatu hari, bapak Budi meminta Budi mengajak temannya, Ani untuk masuk dalam video konten ketika mereka berdua belajar. tapi Ani menolaknya. Besoknya, Budi diam - diam mengambil video Ani ketika Ani belajar, juga mengambil video kegiatan selama belajar karena permintaan bapak Budi. karena Ani dan teman - temannya serta gurunya tidak suka kegiatan belajar dijadikan konten bapak Budi, maka mereka berdoa supaya Budi lah yang menjadi konten di buku pelajaran, selamanya. Hingga akhirnya Budi terjebak di buku pelajaran.
29/365
GARUT
Selalu punya kenangan sendiri jika ke Garut. Ada rasa rindu yang dalam pada kota ini, kota dimana saya bertumbuh dan menjadi remaja disini, merasakan banyak kisah dan cerita. Selalu ada rasa haru ketika ke kota Garut, biasanya bapak yang selalu membersamai setiap kita ke Garut, ada banyak cerita sepanjang jalan. Tentang jalan bahkan tentang perumahan Ikan Mas yang ada di Tarogong, sepanjang jalan biasanya bapak menjelaskan asal muasal suatu tempat meski belum tentu ceritanya benar, namun kami percaya dan sedikit menahan tawa jika bapak bercerita yang agak bodor.
Kini, perjalanan ke Garut tidak seseru dulu, tidak seseru ketika pergi bersama bapak. Kini sepanjang jalan banyak hening, mungkin kami memiliki kenangan sepanjang jalan ini, jadi ketika dalam perjalanan ke Garut biasanya hanya melihat jalan sambil mengingat cerita bapak dulu.
Sekarang, selama perjalanan ke Garut saya hanya sering menyeka air mata dan sesekali tersenyum seolah - olah mendengarkan cerita bapak. Ah, rindu sekali.
30/365
Yang Ingin Ku Mulai
Ah, tidak terasa yah 30 hari berlalu. #30haribercerita sampai juga ke halaman terakhir, dan saya berhasil menyelesaikannya. Meskipun ini hari terakhir challenge 30 hari bercerita di bulan Januari ini, namun tentu saja bukan akhir. Justru mungkin menjadi pintu awal untuk memulai sesuatu.
Yang ingin saya mulai adalah menjadi muslimah yang lebih baik lagi, ibadah lebih baik lagi dan lebih mencintai diri supaya bisa terus tebarkan kebaikan dan kasih sayang untuk keluarga. Yang ingin saya mulai adalah belajar hidup sehat supaya saya tidak ketergantungan obat terus, bisa sehat selalu dan panjang umur.
Yang ingin saya mulai itu banyak sekali, yuk ah mulai dari hal kecil kebaikan yang insya Allah akan menjadi sesuatu yang besar. Bismillah lebih banyak lagi berdoa dan berharap pada Allah ya Tian. Yuk mulai dari dari memperbaiki sholat supaya Allah perbaiki juga hidupnya. Aamiin.
Kalau kamu ingin memulai apa di hidupnya?
See you,
Tian lustiana