Tianlustiana.com - Untuk semua perempuan hebat, perempuan kuat yang hatinya terlalu penuh, sesak hingga kehabisan napas, yuk belajar bernapas lagi.
Ketika hati penuh dan dunia pun terasa berat
Dalam hidup, tidak semuanya harus indah. Tidak semuanya harus ringan. Ada masa dimana hidup terasa berat, bahkan terlalu berat. Berbagai masalah hadir dengan porsi masing - masing, ada yang masih setengah ada yang sudah luber bahkan hingga over, dunia ini seakan menutup pintu. Namun, masih harus bisa tersenyum, masih harus terlihat baik - baik saja, meski badai ini kencang sekali. Badai yang diam - diam mengikis semua ketenangan.
Saya, pernah dititik itu.
Pernah merasakan sesak, seakan bernapas dalam air. Berat sekali. Malam yang terasa sangat lama dan panjang, siang pun seakan tetap sama, tidak membawa terang. Ingin nangis sekeras mungkin, ingin teriak sekencang mungkin. Ditengah rasa penat, emosi, amarah, sedih dan rasa was - was, aku justru belajar untuk tenang, menenangkan hati bukan melupakan masalah namun mmberi ruang untuk bisa bernapas kembali.
Apa yang bisa dilakukan?
Sadari perasaan, jangan dilawan
Jujur, selama ini saya selalu menolak rasa sedih, harus kuat dan terlihat kuat maka semua akan baik - baik saja. Namun semakin aku menolak, semakin sesak dada ini. Sampai akhirnya aku diam, menarik napas sedalam mungkin dan berkata pada diri sendiri : "Aku lagi sedih, its oke" Eh malah menangis. Air mata yang jatuh itu justru obat. Jadi sedih itu sebuah perasaan, gapapa, rasakan saja. Namun jangan berlarut.
Dzikir
Sebagai umat muslim, ketenangan yang saya rasakan ketika galau ada shalat dan dzikir. Ada satu dzikir yang selalu saya baca ketika sedang berada dalam kesesakan hidup:
Hasbunallahu wa ni’mal wakil.
Terus saya ulang setiap kali dada ini terasa berat. Untuk saya, ini seperti pelukan dari langit, mengingatkan bahwa saya nggak sendiri, dan semua beban ini masih bisa selesai jika Allah yang kuatkan, Allah yang menolong hilangkan beban ini, hanya Allah.
Menulis untuk menyembuhkan
Selain nulis di blog, saya punya kebiasaan nulis jurnal, setiap malam dan kalau lagi senggang juga menulis di pagi hari. Bukan tulisan review hehe, namun tulisan isi hati, semua yang ingin aku curhatin semua aku tulis. Kalau lagi blank kadang aku hanya nulis "Ya Allah, aku takut, aku lelah tapi aku masih ingin selalu berjuang" .
Setiap selesai menulis dan mengungkapkan isi hati tuh seakan semua tulisan ini menarik keluar semua beban yang ada dalam dada.
Ngomong sama diri sendiri
Kadang kalau lagi sendiri, saya suka ngajak ngobrol diri sendiri. Mencoba menenangkan diri sendiri, kata - kata yang sederhana namun menenangkan. Sampaikan dengan nada lembut, agar hati kita tenang.
Mensyukuri hal - hal kecil
Kadang jika sedang berada dalam masalah, rasanya susah sekali melihat hal - hal baik, namun saya berusaha untuk melihat lebih detail lagi, selama saya masih bisa berdoa, masih bisa beribadah, masih bernapas, masih bisa tertawa, masih melihat senyuman anak, ibu dan suami. Itu artinya masih ada waktu untuk memperbaiki. Alhamdulillah, Allah masih sayang dan memberikan waktu untuk terus hidup dan memperbaiki hidup.
Saya, kamu dan kita semua mungkin sekarang masih berproses, masih sering menangis. Tidak apa - apa, ingatlah semua badai pasti akan ada jeda nya. Mungkin melalui tulisan ini bisa menguatkan, saya ingin bilang bahwa siapapun yang sedang diposisi berat dan seakan tidak kuat menahan beban:




