Minggu, 08 Juni 2025

Life as Social Media Specialist, Bukan Sekadar Posting, Namun Merawat Brand

Tianlustiana.com - "Enak ya kerjaannya sekarang, scrolling IG dan TIKTOK aja seharian", hmm ceotehan itu kerap saya terima setelah saya resign sebagai accounting dan beralih ke Digital Marketing (Social Media Specialist). 

Saya sih cuma bisa tertawa dan memang pekerjaan ini nampak ringan banget, keliatannya memang sekrol sosial media saja, namun mereka kayaknya tidak tahu proses di balik layar, kami bahkan bisa lembur berkali - kali. 

Social media specialist


Tulisan ini sengaja saya buat untuk yang selama ini bertanya - tanya apa sih kerjaannya social media specialist itu, kok nampak ringan sekali. Nih aku jembrengin ya, here we are....


Pagi, scrolling. Bukan sembarang scroll. 

Biasanya pas masuk kantor jam 8 pagi itu buka laptop dan juga buka semua sosial media, bukan buat hiburan namun buat analisis tren. 

Apa sih yang lagi rame di sosial media?

Apa yang relate dengan brand yang sedang saya pegang?

Siapa sih KOL yang kontennya bisa menjadi inspirasi visual?

Dan pertanyaan lainnya yang nggak jauh dari ingin menaikkan value brand. 

Di dunia media sosial, tren itu sangat cepat berubah. Kadang yang viral hari ini, besoknya udah basi. Jadi tugas utama saya sebagai social media specialist adalah tangkat tren sebelum basi dan olah jadi konten yang relevan. 




Siang, brainstorming dan strategi konten 

Biasanya, sekitar jam 10 an sampai siang itu meeting sama tim kreatif buat brainstorming, ada beberapa yang bisa dibahas, diantaranya : 

  • Konsep konten minggu ini
  • Campaign yang akan berjalan
  • Copywriting dan CTA yang kuat
  • Target audience dan jam posting paling banyak insightnya. 
Satu ide itu harus dipoles berkali - kali, karena semenjak mendalami pekerjaan ini saya itu ternyata harus menjadi jembatan antara brand dan audiens. Konten menurut saya nggak melulu harus estetik namun juga harus jelas punya tujuan. 




Sore, posting dan monitoring

Kalau konten sudah jadi, mari kita publish, namun setelah publish kerjaan belum selesai loh. Saya harus rajin buka analitik, gimana nih reach nya bagus apa nggak, ada komen atau DM yang harus aku balas apa nggak, harus bisa pilih konten mana yang performa nya rendah dan kenapa, ini harus diselesaikan. 

Jujur, ini scene yang paling bikin saya deg - deg an, karena setiap konten adalah eksperimen, ada yang sukses besar dan ada juga yang flop meski awalnya yakin banget sama konten itu. 




Malam, waktunya evaluasi dan learning 

Pulang kerja, bukannya istirahat. Malam adalah waktu untuk belajar. Update tentang algoritma baru, sering saya ikut webinar digital marketing atau sekedar baca journal dan case study dari brand lainnya.

Dalam dunia sosial media, setiap saat adalah waktunya belajar, kalau ga belajar yang ada kita akan ketinggalan banyak sekali. 




Bukan sekadar posting, namun merawat brand 

Jadi sekarang kalau lihat tim digital marketing itu scrolling sosial media, percayalah mereka sesungguhnya sedang merawat suara dan wajah digital dari sebuah brand. 

Tertarik menjadi social media specialist?, siapkan beberapa hal ini : 
  • Harus kreatif, tapi tetap strategis
  • Harus peka dengan tren, namun tetap punya karakter 
  • Harus tahan dengan revisi, algoritma dan deadline
Percayalah, ketika konten berhasil viral dan campaign bisa disambut positif oleh audiens , rasanya tuh happy bnaget, priceless banget! 

Teman - teman punya pengalaman serupa? pernah bekerja dalam dunia digital marketing? Yuk berbagi cerita dan saling sharing :). 



Let's grow together,

Tian lustiana 

Add Comments

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon