Tianlustiana.com - "Enak ya kerjaannya sekarang, scrolling IG dan TIKTOK aja seharian", hmm ceotehan itu kerap saya terima setelah saya resign sebagai accounting dan beralih ke Digital Marketing (Social Media Specialist).
Saya sih cuma bisa tertawa dan memang pekerjaan ini nampak ringan banget, keliatannya memang sekrol sosial media saja, namun mereka kayaknya tidak tahu proses di balik layar, kami bahkan bisa lembur berkali - kali.
Tulisan ini sengaja saya buat untuk yang selama ini bertanya - tanya apa sih kerjaannya social media specialist itu, kok nampak ringan sekali. Nih aku jembrengin ya, here we are....
Pagi, scrolling. Bukan sembarang scroll.
Biasanya pas masuk kantor jam 8 pagi itu buka laptop dan juga buka semua sosial media, bukan buat hiburan namun buat analisis tren.
Apa sih yang lagi rame di sosial media?
Apa yang relate dengan brand yang sedang saya pegang?
Siapa sih KOL yang kontennya bisa menjadi inspirasi visual?
Dan pertanyaan lainnya yang nggak jauh dari ingin menaikkan value brand.
Di dunia media sosial, tren itu sangat cepat berubah. Kadang yang viral hari ini, besoknya udah basi. Jadi tugas utama saya sebagai social media specialist adalah tangkat tren sebelum basi dan olah jadi konten yang relevan.
Siang, brainstorming dan strategi konten
Biasanya, sekitar jam 10 an sampai siang itu meeting sama tim kreatif buat brainstorming, ada beberapa yang bisa dibahas, diantaranya :
- Konsep konten minggu ini
- Campaign yang akan berjalan
- Copywriting dan CTA yang kuat
- Target audience dan jam posting paling banyak insightnya.
- Harus kreatif, tapi tetap strategis
- Harus peka dengan tren, namun tetap punya karakter
- Harus tahan dengan revisi, algoritma dan deadline