Rabu, 11 Mei 2022

Review Film KKN di Desa Penari

Bismillahirrahmanirrahim,


2019, dunia per twitter an ramai dengan KKN di Desa Penari. Sebuah thread yang seru untuk dibaca, namun juga menyimpan banyak misteri dan rasa penasaran. Sampai, saya pun penasaran sekali. Bahkan sempat terpikir ini kayaknya bakalan seru kalau dijadikan film. 

Finally, saya bisa nonton juga. Meskipun jauh banget dari thread twitter nya Simple man, tapi lumayan lah. Tapi menurut temanku yang tidak baca thread twitter nya mereka bilang oke banget cerita film ini. 

kkn di desa penari



Karena thread twitter dari Mr Simple man ini viral banget, jadi gak salah jika dijadikan sebuah film, iya kan? Meski memang, belum ada yang bisa memvalidasi bahwa cerita ini adalah original atau ada tambahan, we never know, yang jelas threadnya saja sudah sangat sensasional, kebayang kan filmnya sekeren apa? 


Mengisahkan tentang enam orang mahasiswa, ada Nur (Tissa Bisani), Widya (Adinda Thomas), Ayu ( Aghniny Haque), Bima ( Acmad Megantara ), Anton ( Calvon Jeremy) dan Wajyu ( Fajar Nugraha) yang hendak melakukan KKN ( Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa yang sebelumnya belum pernah ada yang KKN, sebuah desa yang sebenarnya menyimpan kisah misteri. 


Mereka ber enam menempuh perjalanan ke desa tujuan, karena mobil tidak bisa masuk maka mereka menggunakan sepeda motor, menyusuri hutan. Ketika sampai, mereka langsung disambut oleh kepala desa, bapak Prabu ( Kiki Narendra). Pak Prabu mengantarkan mereka berkeliling desa dan mengenalkan setiap jengkal tempat yang ada di desa itu, batasan mana saja yang boleh dan tidak mereka lewati. Ada sebuah gapura yang merupakan batas, dilarang untuk mereka lewati. 

KKN di Desa Penari



Kegiatan KKN ini berjalan lancar, pada awalnya. Sampai banyak hal aneh terjadi dan mulai merasakan banyak kejanggalan. Beberapa dari mereka alami kejadian aneh, sampai akhirnya Nur lah yang mengetahui bahwa semua kejanggalan ini adalah perbuatan teman mereka sendiri, perbuatan yang melanggar aturan dan terhitung sangat fatal. 


Dalam film ini, alurnya tuh cepat dan juga mengambil dua sudut pandang. dari Widya dan juga Nur. Keduanya memberikan penjelasan yang disajikan ke penonton, kedua sudut pandang memberikan detail dari setiap kejadian. 

Diawal, langsung ambil sudut pandang Nur. Menceritakan ketika Nur, Ayu dan kakak Ayu mendatangi desa itu untuk survey, Nur langsung menemukan sosok misterius. Akhirnya, setelah mendapatkan restu untuk melakukan KKN, para mahasiswa pun tiba di Desa. Mereka memiliki proker (Program Kerja) untuk memajukan desa itu. 

Cerita yang dibangun dalam film ini menggambarkan banyak misteri dan juga kejadian mistis yang malah mengajak saya sebagai penonton untuk ikut merasa ngeri dan juga penasaran. 

Untuk latar, digambarkan sesuai dengan apa yang ada dalam imajinasi saya pas baca thread twitternya. Sebuah desa yang sangat terpencil, masih erat dengan magic dan kejadian mistis. Rumah - rumah gubuk nya pun mewakili banget rumah yang memang berada di desa terpencil. Sebuah pemandian yang disebut Sinden nya pun serasa saya masuk kesana, merasakan aura seram pas mau ke Sinden, kalau saya pribadi kayaknya enggak bakalan mandi, deh. Heheh. Apalagi tuh tapas tilas atau aula yang penuh gamelan itu juga bikin bulu kuduk merinding. 

KKN di Desa Penari


Jika ngobrolin sinematografi nya, saya sih belum terlalu expert untuk memberikan komentar ini, namun dalam pandangan awam saya, sinematografi KKN di DESA PENARI ini baik. Transisi kamera nya pun oke, memberikan perubahan yang mulus dari pagi ke malam, enggak jomplang. Terus siluet penari juga bagus banget pas berubah menjadi Widya. 

Susana yang mencekam dibangun dengan baik, sepanjang jalan menelusuri Desa ini tuh beneran seram, ditambah alunan gamelan yang melantun dengan sangat lembut, membuat suasana makin mencekam dan saya malah merasa ada disitu, jadi deg - deg an. Skoring demi skoring yang disuguhkan, juara deh. Apalagi pas ada jumpscares yang bikin deg - deg an. 

Untuk aktris dan aktor nya tuh juara memang, mereka sangat mendalami perannya masing - masing. Saya sih jatuh hati sama karakter Nur dan Widya, yang diperankan oleh Tissa Bisani dan Adinda Thomas. Akting mereka berdua oke banget. Tissa Bisani memerankan Nur , seorang anak pendiam yang memiliki "guardian angel" dan ini yang membuat Nur tidak dicelakai oleh penghuni desa halus. Ekspresinya alami, tapi seram loh apalagi pas mbak Dok memasuki raga Nur, duh serem. 

KKN di Desa Penari


Untuk akting Adinda Thomas juga bagus dan natural. Pas adegan bermain dengan ular sampai pas keluar rambut dari mulutnya, kesannya beneran alami. 

Setiap cerita membuat saya deg - degan, soalnya suaranya memang keren menggema menggelegar membuat jantung ini serasa copot, hehe. Apalagi pas Widya menemukan Bima dikelilingi ular yang banyak dan melihat Ayu sedang menari sambil terus menangis. 

KKN di Desa Penari


Pokoknya, teman - teman harus banget nonton film KKN di Desa Penari ini. Banyak hal yang bisa kita ambil pelajarannya juga, diantaranya untuk menjaga sikap dimanapun kita berada. Jangan songong, harus ikuti aturan yang ada.

Ada yang sudah nonton juga? Gimana? Sharing yuk !






2 komentar

  1. KKN di Desa Penari ini katanya dari kisah nyata dan menghebohkan dunia perfilman. Gak heran kalau banyak yang penasaran, sampai dulu tuh banyak yang menduga-duga tempat kejadiannya hemm begitulah viralnya.

    BalasHapus
  2. Saya nggak suka cerita horor, tapi baca thread simple man yang kkn di desa penari ini. Cara bercerita simpleman memang menarik jadi meski serem tetap dibaca. Kalau filmnya nggak berani nonton soalnya kata review orang-orang banyak jumpscare. Nah ini yang saya malesin takut malemnya nggak berani ke kamar mandi, hahaha. Tapi kalau lihat cuplikan tarian ayu yang rame di tiktok, jadi pengen nonton karena kayaknya actingnya bagus banget.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon