Kamis, 19 Agustus 2021

Review Film : The Book Thief

Bismillah,

Semenjak langganan layanan Internet plus dengan chanel TV nya, saya kadang suka iseng searching film - film yang menarik (menurut saya), eh kok penasaran pas lihat judul The Book Thief dengan gambar seorang anak gadis yang sedang memegang buku. Karena penasaran sama jalan ceritanya, akhirnya saya tonton. 



Sebelum saya tulis tentang kesan saya selama menonton ini, saya ceritain dulu deh sinopsisnya yah. Ga akan banyak, dikit aja takutnya spoiler, hehe. 


Sinopsis THE BOOK THIEF 

Setelah adiknya meninggal dalam kereta Api dan dikuburkan di dekat stasiun kereta Api, kemudian ibunya pun pergi entah kemana. Liesel Meminger pun tinggal bersama kedua orang tua asuhnya, keluarga Hubermann. 





Di pemakaman adiknya, Liesel menemukan sebuah buku milik sang adik yang terjatuh dari mantel ibunya. Liesel terus membawa buku itu, tanpa pernah tahu apa isi buku itu, karena Liesel tidak bisa membaca. Hal ini disadari sang ayah, Hans Hubermann dan mengajari Liesel untuk belajar membaca sampai akhirnya mahir. Buku pertama yang Liesel baca adalah The Grave Digger's Handbook





Kesenangan Liesel pada buku, membuat dia penasaran dan ingin membaca buku lainnya. Liesel ingin membaca banyak buku. Hal ini membuat Liesel nekat mengambil buku sisa pada upacara pembakaran buku oleh Nazi. Liesel merahasiakan ini, namun sang ayah mengetahuinya dan Liesel meminta ayahnya untuk merahasiakan dan memperbolehkannya ia membawa buku hasil curiannya itu. Hans Hubermann mengiyakan, karena dia sangat menyayangi Liesel.




Hingga pada suatu malam, dimana terjadi night of broken glass tahun 1938. Seorang Yahudi, Max Vandenburg melarikan diri dari rumahnya demi menghindari pembantaian. Max bersembunyi ke rumah keluarga Hubermann. 


Ayah Max dan Hans Hubermann adalah seorang karib, sehingga Hans merasa punya hutang nyawa kepada ayah Max, maka Hans dan Rosa istrinya menyembunyikan Max di kamar Liesel. Selama tidur, Max terus memeluk sebuah buku dan ini membuat Liesel penasaran , sampai akhirnya Liesel membawa buku Max karena sangat penasaran. 





Max tidak bisa selamanya sembunyi di rumah keluarga Hubermann apalagi ditengah Perang Dunia II yang tengah mengancamnya. Max juga merasa tidak ingin mengancam keselamatan Hans, Rosa dan juga Liesel. 


Seru deh, belum lagi persahabatan Liesel dengan Rudy seorang anak yang berwarna rambut terang itu. Film ini membawa sisi lain dari kependudukan Nazi dan Perang Dunia II yang terjadi pada saat itu. Penasaran? Tonton saja deh, saya nontonnya di Disney Hotstar



Para tokoh 

Liesel, dalam pandangan saya adalah seorang gadis pemberani. Hans Hubermann adalah adalah seorang pria dengan hati yang lembut dan pembawaannya yang tenang. Istrinya, Rosa hubermann adalah terlihat penuh amarah namun hatinya sangat baik. Rudy steiner sahabat Liesel yang sangat lincah dan periang yang selalu melindungi Liesel dan ternyata jatuh cinta pada Liesel. Max seorang Yahudi yang menjadi sahabat Liesel dan membuat Liesel mencoba menulis dan menuangkan imajinasinya dalam barisan kata. 


Film The Thief Book dalam pandangan saya 

Begitu melihat posternya saja, saya langsung penasaran ingin nonton. Apalagi begitu nonton, duh makin jatuh cinta deh sama alur cerita, tokoh - tokoh nya, dan view kota yang keren. Suka juga dengan wardrobes nya yang fashionable banget. 


Pada film ini ada narasi yang dibawakan oleh malaikat maut, malaikat maut dalam cerita ini menceritakan kisah yang manis dan sederhana dengan latar belakang Perang Dunia II dan juga tentang kekejaman Hitler yang pada saat itu sedang berkuasa. 


Ternyata, zaman Hitler dulu dilarang ada buku, duh kebayang kalau sekarang dilarang ada buku, kejam banget dan sangat pembodohan. Dari film ini saya langsung browsing tentang Nazi, Hitler dan tentang the night of broken glass


Cerita sejarah yang dibungkus indah dan tidak membosankan, layak banget dinikmati. Dengan latar Perang Dunia II, memperlihatkan warga Jerman yang tegar dan tetap hidup dengan lebih baik dalam kondisi yang tidak baik. Hidup harus terus berjalan, yang bisa dilakukan adalah Hadapi, Hayati dan Nikmati. 


Happy watching everyone!!



With love,


Tian Lustiana 

3 komentar

  1. jadi penasaran sama film ini tentang buku yang dibaca Liesel apa aja isinya, pasti tentang perang dan sebagainya. Wah gas nonton nih setelah blogwalking.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tonton deh hehe. Selamat menonton.

      Hapus
  2. wkwkw... kasih bocoran aja sampai tuntas mbak. Udah ngak sabar baca review yang ada spoilernya. wkwkw...Merasa digantung.... btw, udah bikin ulasan ini. Saya paling suka baca review gini sebelum nonton. Biar waktu ngak rugi nongkrong di depan laptop kalau filmnya bagus.

    Film ini bakal jadi tontonan wajib nih.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon