Bismillah,
Dimasa pandemi gini, bukan hanya masalah kesehatan yang jadi masalah namun juga masalah keuangan, bener gak?
Masalah keuangan sekarang tuh harus beneran diatur sedemikian rupa supaya engga ada kerugian atau besar pasak daripada tiang. Soalnya memang harus lebih jeli dibandingkan ketika mengelola keuangan disaat kondisi normal. Soalnya, pandemi gini semuanya tidak pasti, hiks.
Lantas gimana dong tips atasi atau kelola keuangan dimasa pandemi seperti ini? Dan apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengatur pola konsumsi & pengeluaran.
Coba atur pengeluaran tidak tetap dengan menggunakan metode rata - rata
Gini, dalam arus kas (pemasukan & pengeluaran) bulanan, bedakan pengeluaran dalam dua jenis yah, tetap dan tidak tetap. Masukkan kedalam jenis pengeluarannya, misalnya transportasi, belanja bulanan dan lainnya.
Untuk pengeluaran ini harus selalu dicatat yah dan tetapkan besarannya tuh berapa, biasanya kan keliatan dari pengeluaran bulan lalu. Jadi temen - temen pakai perhitungan rata - rata pada pengeluaran tetap & tidak tetap tiga bulan lalu aja. Biar keliatan.
Harus bisa prioritaskan mana yang wajib dan perlu, sudah pada paham mungkin yah bahwa pengeluaran mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Untuk kebutuhan yang sifatnya keinginan bisa ditahan dulu dikit, hehe nanti kalau keuangan sudah kembali normal bisa beli. Betul?
Lunasi hutang konsumtif yang bunganya besar, stop jangan tambah lagi!
Untuk temen - temen yang ada hutang dan ada dana lebih untuk melunasinya, saran saya mending dilunasi saja. Soalnya jika utangnya tetap ada, malah khawatir merusak arus kas di bulan selanjutnya.
Jika memang harus ada hutang, usahakan utang produktif bukan utang konsumtif. Dan ingat catatannya ya, total hutang jangan melebihi aset dan cicilan dari semua hutang jangan lebih dari 35% dari penghasilan.
Simpan dana darurat pada tempat yang aman dan semestinya
Dana darurat wajib ada, setuju gak? Apalagi di masa pandemi gini, semua serba tidak dan belum pasti.
Untuk para lajang, wajib sisihkan dana darurat itu sebesar 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Untuk yang sudah berumah tangga, baiknya siapkan dana darurat ini lebih dari 6 kali pengeluaran bulanan.
Menabung dana darurat ini gampang dan sederhana jika mau dilakukan, temen - temen bisa sisihkan cukup 10% saja dari penghasilan bulanan dan lakukan secara rutin yah.
Sisihkan 10% untuk keinginan
Memang sih, keinginan itu baiknya enggak diprioritaskan. Karena masih ada kebutuhan. Namun sebagai rewards untuk diri sendiri, saya sih biasanya manjain diri dengan membeli barang yang saya inginkan. Ya, semacam apresiasi untuk diri saya sendiri atas kerja kerasa selama ini. Bahagiakan diri sendiri, gak ada salahnya. Betul?
Saya hanya mengalokasikan 10% saja dari income bulanan untuk keinginan saya. Jadi ada batasannya, karena kalau gak dibatasi ya namanya manusia maunya lebih terus, hehe.