Jumat, 16 November 2018

Tips Meminjam di Fintech Peer to Peer Lending

Assalamualaikum,


Saya salut banget pada kemajuan teknologi yang semakin keren. Salah satu kemajuan teknologi yang bikin saya berdecak kagum itu adalah FinTech. Adakah temen - temen yang pernah denger atau merasa ga asing lagi atau bahkan pernah merasakan sendiri FinTech / Financial Technology?


Financial Technology sendiri tentunya hadir untuk mempermudah kita dalam bertransaksi dong, jadi sekarang tuh ga ribet lagi mau transfer or kegiatan keuangan lainnya. Dalam waktu singkat, sudah selesai. Ga perlu wasting time buat sekedar transfer atau bayar - bayar, ya kan? 

Ternyata, Financial Technology ini punya kemudahan lain. Terutama untuk yang kekurangan modal dan ingin meminjam modal. Juga untuk yang kelebihan modal / asset untuk meminjamkan pada yang lebih membutuhkan. Jadi semacam ada win - win solution gitu kan yah? Namun ternyata kemudahan transaksi ini tuh malah jadi buah bibir loh. Yess beberapa waktu lalu saya banyak baca di timeline tentang fintech ini. Katanya banyak mengakibatkan kerugian bahkan sampai ada kejadian tragis karena terlilit hutang yang berawal dari Fintech dan mereka pun mengadukannya pada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Yang katanya mereka tuh merupakan korban oleh beberapa perusahaan Fintech yang cara menagihnya menyedihkan. Duh sampe segitunya yah. 

Semakin canggih teknologi harusnya kita juga semakin canggih dan harus semakin teliti kan yah. Jadi kalau ingin menggunakan jasa fintech ini ya harus bener – bener cermat. Teliti dengan benar tentang legalitas badan usahanya.

Sosialisasi Program Financial Technology Peer To Peer Lending : Kemudahan dan Risiko Untuk Konsumen

Saya pun mendapatkan kesempatan nih dari Ngobrol bersama Tempo Media Group buat ikutan ngobrol seputar program Fintech ini pada hari Selasa 13 Nopember 2018 lalu. Ngobrol kali ini tuh bertemakan “ Sosialisasi Program Financial Technology Peer To Peer Lending : Kemudahan dan Risiko Untuk Konsumen” yang bertempat di Atmosphere Resort Café Bandung. Dengan narasumber yang kompeten di bidangnya, ada perwakilan dari Lembaga Otoritas jasa keuangan (OJK) Bapak Audi Ramzi, ketua KADIN kota Bandung Pak Iwa Gartiwa, Bapak Sigit Aryo Tejo Head of Micro Business Modalku dan juga ada Direktur Utama PT. Esta Kapital Fintek Bapak Yefta Surya.



Pengertian peer to peer lending ini tuh bisa diartikan sebagai penyelenggaraan jasa keuangan guna mempertemukan debitur dan kreditur untuk melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik jaringan internet. 


Jadi, menurut pihak OJK sendiri nih perusahaan Fintech yang terdaftar dan sudah memiliki izin OJK itu kurang lebih baru 73 perusahaan, kalau yang masih dalam proses ada sebanyak 47 perusahaan dan yang masih niat untuk daftar ada sekitar 38 perusahaan. Jadi harus cermat ya gaes buat yang pengen ngajuin pinjaman ke fintech. 


Fintech di Indonesia tuh jenisnya banyak, tremasuk jasa pembayaran, peminjaman, perencanan keuangan, investasi ritel, pembiayaan masal dan juga riset keuangan, bahkan masih banyak lagi sih lainnya. Yang banyak masalah sih kayaknya di jasa peminjaman , dianggapnya gampang kan karena tinggal upload ktp dan lainnya lewat aplikasi, tunggu review dari pihak mereka ga mesti nunggu berlama - lama langsung deh cair dana nya, siapa coba yang tidak tergiur?




Teliti, cermati dan pastikan Fintech terdaftar di OJK, jangan sampai terjebak perusahaan Fintech ilegal

Penting banget yah untuk memastikan fintech yang akan kita tuju tuh benar - benar terdaftar di OJK. Surat perizininannya harus sudah siap. Tapi meskipun begitu ga jaminan juga sih perusahaan fintechnya terpercaya juga, karena harus teliti lagi nih. Kalau masih meragukan ya langsung aja tanyakan dan memastikan langsung pada OJK nya, jangan sampai kita meminjam pada perusahaan yang tidak terdaftar. 

Tips menghindari Fintech Ilegal dari ngobrol Tempo adalah : 
  • Pastikan perusahaan Fintech nya itu punya kantor yang jelas
  • Persyaratan yang masuk akal
  • Tingkat bunga dan denda yang wajar / masuk akal.
  • Tidak melakukan penagihan yang sifatnya intimidasi. 

Pinjam sesuai kebutuhan 

Jangan meminjam hanya karena keinginan saja, duh namanya utang yang harus dibayar yess. jangan pas minjemnya aja gampang, eh pas bayar susah, duh. Apalagi kalau minjem ke Fintech gitu pasti ada bunga dan denda kan, jadi kalau memang kepepet banget buat modal minjemnya ya boleh aja, asalkan tertib ketika mencicil. 

Jangan gali lubang tutup lubang 

Sesungguhnya gali lubang tutup lubang ini hanyalah bikin permasalahan yang baru saja. 

Cicilan selalu tepat waktu

Jangan menunda bayar cicilan kalau memang uang cicilan sudah ada. Selalu bayar cicilan tepat waktu, untuk menghindari denda. 

Bunga dan denda pinjaman yang jelas 

Ketika mau minjam, harus jelas dulu nih bunga dan denda pinjamannya berapa, jangan asal oke aja. Bisa saja curang kan? Jadi masalah bunga dan denda ini harus bener - bener dipastikan dan diketahui dengan jelas. 



Jadi, jangan sampai terjebak nostalgia perusahaan fintech yang bodong atau abal - abal yaaa. Jangan sampai juga semakin banyak korban yang menderita akibat kurangnya ilmu seputar Fintech ini. Mudah - mudahan sharing saya ini bisa mencerahkan yaaa gaes. Kalau ada info seputar Fintech ini silakan sampaikan di kolom komentar ya gaes, makasih banyak loh. 





           Wassalam,















        Tian lustiana

1 komentar

  1. Bener2 mencerahkan siang sampe soree kemaren, dapet makanan enak dan ilmu bergizi pencerahan soal fintech p2p

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon