Review Film : Wedding Dress

Assalamualaikum,

"Teh iyang, tonton wedding dress deh," 

"Enggak ah, ga ada Jang Hyuknya." jawab saya

"ih, tonton deh. Teh iyang bakalan nangis, sedih tau ceritanya."

Hmmm, adik sepupu yang merekomendasikan film korea tahun 2010, wedding dress. Awalnya saya sama sekali tidak tertarik, karena apa? GAK ADA JANG HYUK, itu alasan simple ala saya kalau ditawarin judul drakor atau film korea sama temen atau sodara. 


 Namun ada yang berbeda pas tadi adik sepupu cerita, kok saya jadi penasaran dengan film korea yang katanya bakalan mengaduk emosi dan nangis sampai sesegukan, penasaran deh ah. Akhirnya saya pun search yutub, dan hore ada nih filmnya. 

Wedding dress ini menceritakan tentang seorang ibu dan anak perempuannya. Seorang anak perempua bernama So ra, seorang anak yang terbiasa melakukan apa saja sendiri, karena memang terbiasa. Ibunya seorang designer baju pengantin, cukup sibuk dan tidak memiliki banyak waktu bersama anaknya.

Hingga suatu saat, penyakit ganas menggerogoti ibunya So ra. Ibunya So ra terkena kanker yang sudah ganas, sehingga kondisinya terus melemah. Awalnya So ra tidak tahu, karena memang dia masih kecil jadi ibu dan keluarganya berusaha menyembunyikan penyakit ini dari So ra. Dasar So ra adalah anak yang pintar, dia merasakan bahwa ibunya sedang sakit, setiap ibunya tertidur dia memasang jarinya didepan ibunya, untuk mengetahui apakah ibunya masih bernafas atau tidak. 

Kejadian demi kejadian membuat saya menangis, menangis sampai sesegukan dan mata bengkak, beneran. So ra yang biasanya tidak ingin memiliki teman dan berbagi dengan temannya, demi ibunya dia mengajak teman - temannya untuk menjenguk ibunya, untuk membuktikan bahwa So ra tidak sendiri. So ra pun rela berlatih balet, padahal dia tidak suka. Ini demi ibunya, demi harapan sang ibu. 

Wedding dress So ra sudah dibuatkan oleh ibunya sebelum ibunya meninggal,  makanya judul film ini adalah wedding dress. Di akhir film terlihat So ra dewasa mengenakan wedding dress yang dibuatkan ibunya dulu, bener - bener ini film menguras air mata dan perasaan. 


Penasaran gak? Buruan tonton deh, dan selamat menguras air mata. 


Wassalam,

Tian Lustiana 

14 komentar

  1. Baca ulasan mba ini.. aku udah mewek. Teringat Raisyah putriku. Dia tahu aku sakit dan berusaha terus menyakinkan aku akan sembuh dan bersama Raisyah.

    Jadi pengen nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiks, semoga sembuh ya mbak Tri, salam untuk Raisyah

      Hapus
  2. Hwuaaaa... Sedihnyaa. Bikin baper banget ya, Mba

    BalasHapus
  3. Aku udah pernah nonton film ini, Mbak.. Bener2 menguras air mata, menguras tisu juga. T.T

    BalasHapus
  4. Dari dulu disaranin juga, tapi aku belom siap mewek2 T.T

    BalasHapus
  5. Film ini masih nangkring rapi di lepiku Mbak. Pertama nonton dulu di kantor bareng temen2 pas kantor udah sepi. Kita mewek bareng2 hicks. Kalo di rumah juga suka muter, mewek sendiri deh huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih banget kan Vhoy? hiks, jadi pengen nonton lagi tapi takut nangis lagi dan bengkak lagi matanya wkwkwkw

      Hapus
  6. Udah pernah nonton dan mewek. Terus meluk mama habis nonton. :")


    Salam kenal ya mak,
    iamvinaeska.blogspot.com

    BalasHapus
  7. sinopsisnya aja udah melow gini.

    BalasHapus
  8. baca ulasan di atas jadi terharu. bagus ceritanya.

    BalasHapus
  9. Aih merinding lho, saya baca review-nya kebayang kao nonton pasti mewek

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon