Bertopeng Dalam Kehidupan?

Perlu ga sih "bertopeng" dalam kehidupan? 

Hmm, ada yang punya teman yang "bertopeng"? Atau mungkin anda sedang menggunakan topeng? Hihi, whateverlah yah, yang pasti jangan ada topeng diantara kita, haish apaan sih. 

Dalam dunia yang fana ini, (eh kaya deru debu yah) tidak semua orang yang dekat dengan kita itu menampilkan sosok siapa mereka sebenarnya. Ada yang berpura - pura baik, ada yang berpura - pura galak, berpura - pura bahagia atau bahkan ada juga yang berpura - pura sedih dan sebagainya, pokoknya hidupnya udah kayak panggung sandiwaranya Nike Ardila deh. Pernah mengalaminya? 
sumber : inilah.com

Ketika kehidupan ini bermula dan berawal dari kebohongan, maka kebohongan selanjutnya akan terus dilakukan, dari episode satu sampai tamat hidup akan selalu begitu. Awalnya sih kebohongan kecil dan yakin akan berlanjut dengan kebohongan - kebohongan besar yang tadinya sih untuk menutupi kebohongan kecil.


Hidup memang kejam, namun lebih kejam lagi ibu kota, eh apaan sih."Bertopeng" demi menutupi kekurangan adalah hal yang banyak dilakukan, saya pernah juga melakukannya.Kadang saya melakukan ini saat saya sedih, karena saya adalah tipe orang yang tidak mampu untuk berbagi sedih, ceileh. 

Jadi kenapa bertopeng? ada dua alasan kenapa bertopeng : 

  • Menutupi kekurangan. Saya pernah menemui orang seperti ini, dia selalu bertingkah ceria dan berkelas. Namun setelah tahu siapakah dia sebenarnya, saya sempat tercenung juga, hebat banget nih orang bisa bermain peran dengan baik untuk menutupi kekurangannya. Kesedihannya dan penderitaan yang dia alami sukses ditutupi dengan topengnya, dan sangat rapi. Tipe orang bertopeng seperti ini seperti masih wajah saja sih menurut saya, karena saya juga suka memakai topeng ceria disaat saya merasa sedih dan terpuruk, saya juga pernah memakai topeng bahagia ketika saya mendapati kegagalan. Bagaimana menurut teman - teman, boleh gak memakai topeng dengan alasan ini? 
  • Munafik. Lain cerita dengan yang diatas. Jika bertopeng dengan alasan ini sih kelaut aja deh. Banyak orang munafik yang memakai topeng, disekeliling kita. Tengok - tengok lah sekeliling apakah ada yang seperti ini. Biasanya manusia bertopeng dengan alasan ini suka berbicara lain dimulut lain dihati serta lain pula tingkah lakunya, semoga saja kita semua tidak termasuk dalam golongan orang - orang ini, aamiin allahummaamiin. 

Maka lahirlah puisiku ini :) ..... 

Wajahmu penuh luka namun engkau tersenyumTingkah Lakumu ceria padahal langkahmu gontaiCarut marut hidupmu tidak engkau gambarkan dengan nyataKerinduan mu pada bahagia pun seakan tidak terlintas
Wajahmu yang cerah bak mentari yang selalu bersinarNamun kumpulan awan mendung sebenarnya mengitari muKEbahagiaan semu yang engkau pentaskan bak kejora dimalam hariNamun sebenarnya kelam yang ada dalam jiwamu
Lepaskan topengmujangan kau tutupi sedihmuMenangislah luapkan semua derita dijiwaKarena topengmu sudah lelah menutupi resahmu 


(Tianlustiana, 27 Maret 2015) 


6 komentar

  1. topeng topeng digunakan
    yang hanya ngomong banyak, ditinggalkan orang

    BalasHapus
    Balasan
    1. topeng yang digunakan untuk menutupi malu

      Hapus
  2. Aku rasa sangat perlu. Kalau nggak bertopeng, maka semua orang pasti tahu kita apa adanya. Bertopeng muka datar saat ada orang yang nggak suka sama kita, padahal dalam hati bisa jadi sedih. Bertopeng senang dan cerah ceria saat bertemu teman/kerabat padahal mungkin sedang capek atau marah.

    Kalau bertopeng dalam arti pencitraan itu yang jangan.

    BalasHapus
  3. Manusia memang perlu berpura-pura untuk beberapa hal :D

    BalasHapus
  4. .Ane make Topeng gan, untuk nutupi semua masalah yang ane alami. :)
    .Namun dalam hal lainnya ane apa adanya. hehe

    BalasHapus
  5. Semua org menurut saya bertopeng. Cuma kadarnya dan jenis beda. Kalau menuruti hasrat hati saya melihat taman indah inginnya guling2 spt kucing hahaha *topeng jaim*

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon