#4 Selingan saja

Pintu itu kembali tertutup rapat, hening ruangan tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibir kami. Kami hanya saling menatap dan terdiam . 

" Bagaimana bisa kamu begini?" Mario membuka pembicaraan , menyudutkan aku dan selalu itu yang ia perbuat terhadapku, aku selalu salah dihadapannya. Aku terdiam dan masih terdiam. 

search di GOOGLE
"Jawab aku ,jangan diam saja." maria mengguncangkan tubuhku kasar. Air mataku meleleh , entahlah kenapa aku jadi begini akupun tidak tahu. Aku ingin berlari dari ruangan ini , ingin menjerit dan ingin aku meninggalkan pria ini. 

Mario menatap mataku dengan mata yang berkaca - kaca , aku tau dia juga ingin menangis . " Dilla , mengapa?" Mario kembali bertanya padaku dan seraya memeluk aku. Refleks lah aku memeluknya dan buncah lah air mata dan kesedihanku.

" Mario..aku tak tahan lagi" aku menangis sejadi - jadinya. "jelaskan padaku Dilla, jelaskan" Pinta Mario. 

" Aku hamil..." aku kembali terisak, serasa melayang raga ini. "apa?bagaimana mungkin kita hanya sekali melakukannya Dilla, aaaah kau menipuku?" Mario terlihat sangar dan marah. Lelaki macam apa itu, malah menuduhku menipunya, nyata - nyata aku yang telah dia tipu dengan segala tipu dayanya.

" kamu menuduhku menipumu? dengar Mario , ini anakmu dan aku hanya melakukannya dengan mu " aku menegaskan padanya, namun seperti nya dia memang tidak perduli dengan apa yang ada dalam rahimku.

Dia hanya ingiin merusakku saja, bukan mencintaiku dan menyayangiku apalagi menjadikan aku istrinya, dia hanya merusakku....


Cerita diatas cuman ilustrasi saja, jangan pernah menyerahkan keperawananmu pada seseorang yang belum menjadi suamimu. 



1 komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon