Bismillahirrahmanirrahim,
Ratusan hari sudah dilalui, tanpa bapak. Ah, entah berapa banyak air mata yang sudah ditumpahkan. Kerinduan ini hanya bisa dilepaskan melalui untaian doa pada Allah agar Allah sampaikan padamu, pak.
Pak, ratusan hari kami lalui tanpa bapak. Hampa banget rasanya, tiada lagi tempat bertukar pikiran atau pendapat. Tidak ada lagi bapak yang bijak yang ahli memecahkan setiap masalah kami, tiada lagi bapak yang paling senang menikmati makanan, ya setiap makanan bapak syukuri dan terasa nikmat, memang apapun juga harus disyukuri ya pak supaya terasa nikmat.
Masih ingat, dan mungkin kembali dalam ingatan. Saat - saat ketika Iyang kecil, bapak yang selalu menenangkan Iyang ketika nangis karena mainan direbut adik, atau ketika menangis dijahili adik. Ah waktu memang sangat cepat berlalu ya pak. Rasanya baru kemarin Iyang menjadi anak perempuan kecil bapak yang selalu mengadu pada bapaknya.
Pak, masih lekat juga dalam ingatan ketika Iyang remaja, patah hati dan bapak yang support. Mengatakan bahwa dunia ini tidaklah selebar daun kelor, laki - laki banyak jadi jangan sedih. Ah,
Rasanya setiap moment bersama bapak, susah sekali hilang dalam benak Iyang pak. Rasanya setiap saat Iyang selalu ingin mengenang dan merindukan bapak, semua kebaikan dan kasih sayang bapak. Hanya doa yang bisa Iyang panjatkan, semoga Allah ampuni segala dosa & khilaf bapak.
Bapak, kepergian bapak itu mengajarkan Iyang bahwa benar rindu itu berat ( benar kata Dilan , ya) . Rindu itu paling menyakitkan, apalagi ketika Iyang merindukan bapak yang sudah tiada. Tapi Iyang belajar untuk selalu ikhlas, dan Iyang paham bahwa kepergian bapak itu adalah takdir, Allah selalu ada untuk mendengarkan segala doa - doa dan harapan.
Pak, air mata ini susah sekali berhenti, apalagi ketika Iyang membaca nama bapak di Pusara, perih sekali. Tak percaya namun ini memang kenyataan. Bapak sudah mendahului, bapak sudah nungguin kan disana? Kita bisa ketemu lagi kan pak? Iya, Iyang akan selalu mendoakan bapak supaya bapak dan kami semua bisa berkumpul lagi yah. Aamiin, yaa Allah.
Pak, semoga Allah berikan kemudahan untuk Iyang supaya bisa terus mendoakan bapak yah. Dan selalu bisa mengunjungi makam bapak serta membersihkannya.
Pak, ratusan hari tanpa bapak itu benar - benar menyakitkan, sakit menahan rasa rindu pak. Tak pernah bosan Iyang berdoa, SEMOGA ALLAH AMPUNI SEGALA DOSA DAN KHILAF BAPAK. Aamiin yaa Allah.
ROBBIGH FIRLI WA LIWALIDAYYA
“Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28) .
“ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA ‘AAFIHI WA’FU ‘ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI’ MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A’IDZHU MIN ‘ADZAABIL QABRI AU MIN ‘ADZAABIN NAAR
Love,
IYANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.