Sabtu, 05 Maret 2022

Acrophobia, Takut akan Ketinggian

Bismillah, 


"Cari tangga lain ah, tangga itu mah ketinggian, sieun!" 

Ya, saya selalu mencari jalan lain jika menemukan tangga yang terlalu tinggi. Saya suka merasa takut, was - was dan cemas kadang sampai panik kalau menaiki tangga yang saya rasa terlalu tinggi. Atau ketika sedang berada di ketinggian. 


Ya, saya sepertinya punya acrophobia / akrofobia atau perasaan takut akan ketinggian. 




Jadi, jika berada dalam ketinggian, saya biasanya merasa takut, was - was, cemas, panik dan kadang sampai ada perasaan ingin loncat saja, saking takutnya. Kadang mungkin saja beberapa orang mengatakan lebay, tapi trust me perasaan ini tuh muncul begitu saja ketika saya mendapati tempat yang tinggi. Atau berada dalam ketinggian. Menaiki tangga yang berbahan kaca ( bisa tembus pandang) saja saya langsung berdebar, gak sanggup deh. 


Gejala yang saya rasakan ketika berada di ketinggian 

FISIK

Saya biasanya auto keringetan, bahan gemeteran jika berada dalam ketinggian. Jantung ini seperti berdetak lebih kencang, bahkan jika tinggi banget saya biasanya suka sampai meneteskan air mata saking takutnya, namun enggak sampai histeris. Kaki tuh langsung lemes, seakan susah melangkah. 


EMOSIONAL 

Panik.

Ya, saya suka langsung panik begitu melihat ketinggian. Biasanya saya langsung nyari pijakan atau pegangan yang kokoh untuk membantu menguatkan saya yang langsung lemas, kaki tuh suka langsung lemes. Emosi mendadak meluap, mungkin karena saking takutnya. 




Apa yang menyebabkan takut ketinggian / acrophobia

Saya baca dari beberapa sumber , ada penelitian yang menyebutkan bahwa rasa takut akan ketinggian itu masih dalam taraf normal dan wajar. Penyebabnya bisa saja disebabkan karena memang rasa takut yang berlebihan dan bisa juga karena trauma masa lalu, mungkin pernah jatuh dari ketinggian. Ada juga penelitian yang menyebutkan acrophobia ini bisa saja diturunkan dari sifat genetik. Sampai sekarang saya belum tahu pasti penyebab mana yang membuat saya menjadi takut ketinggian, hehe. Yang pasti mungkin rasa takut saya yang berlebihan. 


Apa risiko yang akan saya hadapi dengan acrophobia

Risiko yang beneran saya rasakan adalah, keterbatasan untuk melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan ketinggian. Iya, saya beberapa kali mengurungkan niat untuk berfoto ditempat ngehits, alasannya karena terlalu tinggi wkwkwk. 


Saya juga agak menyesal sih, tiga kali ke Batu Caves, namun tidak satu kalipun saya bisa menapaki 272 anak tangganya, alasannya? Ya saya takut, terlalu tinggi soalnya, haha. Selain itu saya pun tidak punya foto cantik ala - ala di Hotel Trans Studio yang punya skywalk nya itu, padahal bagus ya kalau bisa foto disana, haha. 


Yang paling bahaya tuh, ketika saya menaiki eskalator yang tinggi banget, dari lantai 1 sampai lantai paling atas (ada di BEC dan KINGS Bandung) , nah itu saya langsung merasakan panik tiba - tiba dan seakan tubuh ini memberikan sugesti untuk melakukan hal bahaya, seperti hasrat ingin loncat, makanya langsung istighfar saja.

 



Yang selama ini saya lakukan adalah menghindari ketinggian, itu saja sih. Engga ada pengobatan lain karena saya merasa masih bisa mengendalikan ketakutan ini. Jadi belum butuh konseling ke psikologi, namun jika ada diantara teman - teman yang juga alami acrophobia namun serangan paniknya berlebihan dan susah tenang kembali, nah mungkin temen - temen butuh konsultasi dengan ahlinya. 


Saya sedang mencoba perlahan menaklukkan rasa takut ini, semoga Allah mudahkan, aamiin. Kan saya juga ingin atuh nyobain naik Roller Coaster atau naik ke tempat - tempat yang tinggi, iya kan? Doain saya yah temen - temen! 




Love, and see you again! 


Tian Lustiana 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.