Rabu, 08 Januari 2020

Fakta Tentang Aborsi Yang Harus Diketahui

Bismillah, 

Masih lekat dalam ingatan saya, tepatnya ketika saya masih usia Sekolah Dasar. Saat itu ada seorang kawan dari tante (adik mamah) yang ke Garut yang semula hanya ingin berkunjung saja malah berawal tragis. Ya ternyata, di Bandung si teteh ini tuh sudah dipijat sama paraji untuk mengugurkan kandungannya, dan mungkin dia berniat mengeluarkan bayi tak berdosa itu di Garut, di rumah kami. 



Mamah dan bapak awalnya tidak tahu bahwa tujuan teteh temen tante ini seperti itu, mungkin kalau tau sudah ditolak mentah - mentah kali yah. Saya masih ingat, namun ga detail. Tapi saya masih ingat mukanya yang pucat menahan sakit ketika sisa - sisa dari jasad bayi hendak dikeluarkan oleh bu Bidan, kebetulan ada bidan di deket rumah dulu, jadi begitu teteh ini kesakitan dan terlihat pucat langsung dibawa ke bu bidan. 

Teteh ini sampai sekarang menyesal, menyesal sudah mengugurkan janin yang mungkin janin ini bisa menjadi seseorang yang hebat. Sekarang disaat ia siap menjadi seorang ibu, janin tak kunjung ada di rahimnya dan sampai sekarang tak kunjung memiliki anak, sementara tante saya sudah memiliki dua anak. Penyesalan tinggalah penyesalan. 


Aborsi (Abortus Provokatus). Bukan hal yang tabu deh rasanya, banyak sekali yang melakukannya. Alasannya? Belum siap menjadi orang tua, belum siap menjadi ibu. Helooow ketika melakukan hubungan seksual, kepikiran gak sih kalau itu adalah proses membuat anak? Ah memang nafsu mengalahkan akal pikiran. 

Tindakan mengakhiri masa kehamilan ini sampai saat ini masih menuai pro dan juga kontra. Meski ada beberapa negara yang sudah melegalkan praktik aborsi ini namun ada pula yang melarang. Sedangkan di Indonesia, aborsi ini dilegalkan. Asalkan ada persetujuan dokter dengan alasan pertimbangan medis yang membahayakan kondisi kesehatan ibu. Atau jika diindikasi terjadi sesuatu masalah pada janin, baru diperbolehkan. Masalah aborsi ini diatur hukum loh, ada dalam UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Dinyatakan bahwa praktik aborsi tidak diperbolehkan dan tidak diizinkan, dengan pengecualian dikarenakan ada masalah darurat medis yang mengancam nyawa ibu atau janin, serta bagi korban perkosaan. 

Namun lihat data dan faktanya, banyak sekali yang melakukan aborsi. Diperkotaan besar lebih utamanya, alasannya ya kehamilannya tidak diinginkan. Miris memang alasannya. 

Inilah beberapa fakta aborsi yang penting untuk diketahui, diantaranya : 

❤ Tindakan aborsi boleh dilakukan jika bayi tidak berkembang ❤ 

Tentang fakta ini, aborsi boleh dilakukan jika ada kendala atau faktor medis, misalnya terjadi kehamilan diluar rahim, bahasa medisnya kehamilan ektopik. Ini pun jika akan melakukan aborsi harus ada rekomendasi dokter dulu sebelum melakukannya. Biasanya Klinik Aborsi atau Rumah Sakit  tidak langsung ambil tindakan, harus ada surat lengkap persetujuan dari dokter. 


❤  Setelah melakukan aborsi biasanya ada komplikasi yang muncul ❤ 

Ketika atau setelah melakukan aborsi biasanya akan terjadi komplikasi yang terjadi, bisa saja karena aborsinya kurang bersih dan penanganannya yang kurang baik gak sesuai prosedur. Ini bisa membahayakan kondisi ibu bahkan bisa sebabkan kematian ibu. 

❤ Jangan lakukan aborsi ketika usia kandungan lebih dari 24 minggu ❤ 

Ternyata aborsi tidak bisa dilakukan kapan saja, ada usia kandungan tertentu yang boleh dan tidak. Diperbolehkan pada trimester pertama dan kedua saja, jika sudah memasuki trimester ketiga dilarang. Banyak dokter yang tidak menerimanya apalagi jika kehamilan sudah besar, ini dicek berdasarkan survey juga nih, Klinik Aborsi Jakarta saja tidak mau jika kehamilannya sudah besar. 

❤  Ada efek traumatik dan depresi ❤ 

Seperti yang terjadi sama temennya tante ini, ada penyesalan yang sampai sekarang kadang kayak halu gitu suka lihat ada bayi menangis didekatnya padahal sama sekali tak ada bayi. Begitulah aborsi bisa meninggalkan efek traumatik yang dalam bahkan bisa sampai depresi karena perasaan bersalah. 



Itulah temen - temen beberapa fakta tentang aborsi yang harus diketahui. 




With love, 


19 komentar

  1. Aborsi memang dari sisi agama gak boleh dan dari berbagai sisi juga gak baik. Buat kesehatan ibunya serta bisa trauma. Dan yg paling menyedihkan adalah menghilangkan nyawa darah dagingnya sendiri :(

    BalasHapus
  2. Ya mbak apalagi pergaulan anak jaman sekarang ya, ngeri2 sedep euy. Semoga anak2 kita slalu di jaga Allah Taala kemaluan dan kehormatan nya ya mbak, agar kegiatan aborsi ini tidak menimpah ke anak2 perempuan kita, Aamiiin

    BalasHapus
  3. Kalau aborsi berdasarkan alasan medis, saya setuju. Tetapi, kalau aborsi dengan alasan belum siap padahal dengan pasangan sendiri melakukannya, rasanya sedih banget. Sementara di luar sana masih banyak pasangan yang menginginkan kehadiran anak

    BalasHapus
  4. Aborsi alasan medis dibenarkan, saya setuju. Tapi banyak yang melakukan aborsi ilegal karena malu punya anak. Sedih ya

    BalasHapus
  5. Saya pernah melakukan abortus karena blighted ovum, ada dua pilihan sore itu dari Obgyn, pertama dibiarkan dan dia akan gugur sendiri karena tubuh akan deteksi kelainan sehingga terjadi pendarahan kedua abortus yang harus dilakukan besok pagi, tapi langsung dibersihkan dan kami bisa program lagi.

    Kami memilih kedua, dan kami namai dia yang hanya kami lihat di foto USG sebentu biji kacang itu "BINTANG".

    Dan saat itu saya menangis di ruangan dingin tersebut, menangis tanpa suara.
    Saya mengutuk para perempuan yang melakukan aborsi pada anaknya, membuang anaknya, karena sudah jelas ada kelainan pada kehamilan seperti saya saja perasaan rasanya hancur lebur.

    BalasHapus
  6. Lihat gambar ilustrasinya di atas aja kok miris ya? Huhuhu. Tapi aborsi itu kan gak selamanya yang salah ya, ada alasan tertentu eh alasan medis maksudnya yang bikin seseorang harus diaborsi.

    BalasHapus
  7. Hhmnn.. kalau sengaja aborsi/sengaja menggugurkan, tega sekali ya
    Harusnya berani berbuat berani tanggungjawab 😊

    BalasHapus
  8. Wah jadi inget, dulu ketika sedang memeriksa kandungan, ketemu pasien lain yang habis melakukan aborsi
    Padahal punya suami lho

    BalasHapus
  9. Wanita yg suka melakukan abosrsi, pengeeen banget aku ajak ke museum forensik di Siriraj, Bangkok (aku pernah tulis tentang ini di blog) .

    Kalo punya hati, aku jamin, mereka lgs mikir ratusan kali utk melakukan aborsi Krn melihat puluhan janin dan bayi ASLI yg diawetkan ;(. Aku aja sediiiih banget mba ngeliatnya. Kebayang Ama wanit2 yg suka aborsi, tp ada wanita lain yg justru mengharapkan anak .

    Aku sendiri ga menentang , kalo memang membahayakan , ato hasil perkosaan, ya terserah utk diaborsi. Tp kalo dr proses suka sama suka, ya dasar itu ibunya dan mau enakpasangan cuma doang :(.

    BalasHapus
  10. Sedih sebenarnya jika ada calon ibu yg mengaborsi janin nya jika ga ada sangkut pautnya dengan masalah kesehatan/medis dari si ibu maupun janinnya.. sedangkan banyak wanita lain menginginkan memiliki anak dan sudah sangat lama menunggu 😊

    BalasHapus
  11. Mendengar kata aborsi, biasanya banyak yang langsung membayangkan sesuatu yang negatif ya, Tian?

    Padahal, jika aborsi harus dilakukan karena alasan medis, no body can blame it.

    Cuma ya itu, beberapa minggu ke belakang juga, sempat ngobrol dengan teman, yang tetangganya kehilangan anak perempuannya,karena si anak meninggal setelah mencoba menggugurkan kandungannya ke oknum dukun beranak gitu, deh. Sedih rasanya jika hal2 seperti ini masih banyak terjadi di sekitar kita ya?

    BalasHapus
  12. Suka sedih dan gak habis pikir dengan pemberitaan di media yang mengabarkan kalau ada seorang ibu mengaborsi janin dalam kandungannya. Andai bisa dipindahkan, kasih saja sama para calon ibu yang bener ingin punya momongan...

    BalasHapus
  13. Hiiyyy ... Ngeri aku membayangkan seorang makhluk hidup di dalam perut yang dibunuh dengan paksa. Ini tentunya di luar kondisi yang membahayakan ibu, ya.

    Apalagi banyak kan beredar video tentang bagaimana proses aborsi tersebut. Duh, jangan deh. Seberapa besar kesalahan orangtua, jangan sampai bayi tak berdosa yang menanggungnya.

    Pernah ada cerita seorang teman yang aborsi sampai berkali-kali. Padahal ini pasangan menikah, lho. Nggak habis pikir akuuu.

    BalasHapus
  14. Aborsi untuk alasan medis masih bisa ditolerir. Misal ibunya mengidap penyakit berat yang jika kehamilannya dipertahankan justru akan membahayakan ibu dan bayinya.

    Faktanya, aborsi di masa sekarang lebih banyak dilakukan karena alasan malu memiliki anak dari hubungan gelap dengan lelaki tak bertanggung jawab.

    Perempuan lebih sering menanggung banyak resiko dalam hal ini. Resiko kesehatan, mental, juga resiko dikucilkan oleh masyarakat.

    Mari saling menjaga diri, bagi para perempuan. Jangan sampai salah pilih pasangan yang justru merusak.

    BalasHapus
  15. Suka sedih banget liat kasus bayi dibuang di tempat sampah. Kasian amat nasibnya bayi-bayi itu. Apalagi kasus yang aborsi, ngilu mba itu liat ilustrasi aborsi. Kok tega yaaa, aku juga pernah baca ada viral tulisan tentang aborsi dari sudut pandang si janinnya, duh bikin mewek mba.

    BalasHapus
  16. Na'udzubillah .. ssemoga kita dan keturunan terhindar dari tindakan menggugurkan janin.
    Kecuali ada hal-hal yang menurut dokter dalam segi medis memang sangat berbahya untuk kesehatan sang ibu atau janin memang tidak berkembang.

    BalasHapus
  17. Sudah bukan rahasia lagi, kalau praktek aborsi ini ada di sekitar kita.
    Apalagi bagi yang hamil di luar nikah dan memilih menggugurkannya.

    BalasHapus
  18. Aborsi yang dilakukan secara diam-diam dan tidak sesuai dengan anjuran medis itu yang biasanya punya efek lebih parah. Kadang aborsi yang sudah dilakukan sesuai prosedur karena alasan medis aja masih suka kecolongan apalagi yang asal-asaln

    BalasHapus
  19. Penyesalan tinggal penyesalan ya Mbak, saat dikasih malah digugurkan. Ketika diharapkan bakal punya momongan malah tak kunjung hadir. Itu bisa jadi pelajaran terutama buat anak2 muda nih agak bisa menjaga pergaulan dengan baik sehinggal kasus seperti hamil di luar nikah itu tidak terjadi. Kan banyak yang melakukan aborsi, penyebabnya karena itu.

    Meski demikian melakukan aborsi ternyata dibolehkan ya, tapi tentu dengan maksud seperti yang Mbak jelaskan di atas. Seperti janin tidak berkembang, hamil di luar kandungan dsb.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon