Assalamualaikum,
Alhamdulillah sudah memasuki hari ke - 3 bulan Ramadan ini ya. Mudah - mudahan bisa berhasil mendapatkan berkah dan barokah Ramadan yaa, aamiin. Puasa itu adalah menahan hawa nafsu, haus dan juga lapar. Juga menahan untuk tidak merokok, setuju ga sih kalau selama puasa harusnya gak boleh ngerokok ketika berbuka atau sahur. Saya liat nih kalau pas berbuka yang pada doyan ngerokok mereka memilih berbuka dengan rokok, lah gimana sih kan berbuka itu sunnahnya dengan kurma dan air putih bukan dengan rokok.
Sebenernya itu yang ngerokok ga tau apa pura - pura ga tau sih kalau kandungan
rokok itu banyak racunnya, terus seharian perut kosong karena puasa eh tiba -
tiba pas buka langsung ngerokok. Apalagi kan dalam agama Islam mengharamkan
sesuatu yang bisa merusak kesehatan, salah satunya rokok juga merusak kesehatan
kan?
Udah mah merusak kesehatan terus juga yang suka ngerokok itu sudah melakukan tindakan tabdzir, apa sih tabdzir itu adalah PEMBOROSAN. Iya kan? kadang suka mikir ga sih, dapet apaan dari ngerokok selain ketenangan sesaat. Yang ada malahan penyakit yang mengancam jiwa. Jadi bukan hanya uang yang terbuang sia – sia namun juga kesehatan jadi terancam.
Tapi emang susah sih ya gaes. Nyuruh orang
berhenti merokok kalau udah kecanduan sih susah, apalagi Negara kita melegalkan
rokok dan juga menjual rokok dengan harga yang cukup murah plus bisa diketeng
pula belinya, jadi orang yang ekonominya berada dibawah pun masih bisa beli
rokok.
Beberapa hari lalu, saya dengerin
streaming nih siaran radio yang membahas tema perempuan, puasa dan rokok harus
mahal. Saya tertarik sama tema nya, zaman sekarang yang ngerokok itu bukan
hanya kaum lelaki, namun juga kaum perempuan pun sudah tidak asing lagi jika
ditemukan di tempat makan atau restoran yang sedang merokok selepas makan, saya
sih sering liat. Makanya saya tertarik untuk mendengarkannya, narasumber yang
hadir dan siap mengisi acara itu ada Dosen UI sekaligus wakil dari Komnas PT.
Krisna Puji Rahmayanti dan Tresia
Mahaputri Nusantari maghfirah, MARS, MPM.
Dan inilah hasilnya yang saya bisa
rangkum dalam tulisan ini, semoga bermanfaat ya gaes.
Pandangan Islam Terhadap Sesuatu Yang Merusak Kesehatan Diri
Sendiri Dan Orang Lain.
Dalam agama Islam melakukan sesuatu
yang membahayakan atau membuat celaka atau merugikan orang lain adalah tidak
boleh atau haram. Karena dalam bincangan ini sedang membicarakan ROKOK maka
kasus rokok ini tentu saja membahayakan diri sendiri dan juga orang lain yang
berada disekelilingnya, ya gak masalah kalau semisal asap rokok dan kuntung
rokok nya ditelan, silakan jadi gak ganggu orang lain, betul?
Bahkan ada hadist dari Ibnu Abbas,
Rasulullah SAW bersabda “tidak boleh
melakukan atau menggunakan sesuatu yang berbahaya atau membahayakan”.
Terus ada lagi nih firman AL – Quran di
ayat 195 surat Al – Baqarah yang isinya adalah : “Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”.
Jadi sudah jelas ya gaes kalau merokok
itu adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Bahkan para ahli dan WHO pun sudah
menghimbau bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Ya kalau memang sayang
sama kesehatan diri sendiri dan orang lain, berhenti merokoklah.
Merokok sama saja dengan pemborosan
Nah tadi kan sudah dilihat dari sisi
agama tentang merokok, sekarang kalau dibahas dari sisi boros nya gimana nih? Dalam
hadist dan Al-Quran pun dijelaskan bahwa pemborosan itu adalah perilaku dari
setan, nah mau dikatain setan? Gak mau kan gaes. Jadi ya gaes gak boleh
melakukan sesuatu keborosan yang gak ada manfaatnya sama sekali untuk tubuh
kita.
Bayangin aja gaes, sebungkus rokok itu
25ribuan, sehari sebungkus bahkan ada juga kali ya yang sehari 2 bungkus,
katakanlah sehari 50rb kaliin sebulan berapa? Kaliin lagi setahun, udah berapa
uang yang terbuang sia – sia ? coba silakan dihitung sendiri deh.
Tapi ya gaes,namanya juga manusia. Dikasi
hadist atau ayat Alquran pun kadang ga ngaruh ya, ada yang bilang ah ngerokok
boleh – boleh saja kok, ya mungkin rokok haram tidaknya tergantung siapa ustadz
nya kali ya. Beneran ini mah kalau ada ustadz yang tidak mengharamkan rokok, ya
karena pak ustadz nya pun ngerokok, ironis banget gaes.
Gimana nih caranya supaya semua orang
paham dan ngerti atau bagus – bagusnya bisa berhenti merokok?
HARUS ADA PERAN SEMUA PIHAK. Ya menurut
saya gitu sih semua pihak terkait harus bisa berperan. Bukan hanya perokok
pasif saja yang berperan mengingat dampak buruk pada kesehatan terhadap perokok
pasif. Ada banyak loh dampak buruk pada kesehatan jika menjadi perokok pasif,
jadi kalau emang mau sehat ya bantu terus mengingatkan tentang kerugian merokok
pada kesehatan.
Pemerintah kan sekarang memiliki
GERMAS atau Gerakan Masyarakat sehat, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alcohol
salah satu yang dikampanyekan Germas. Harusnya semua lapisan masyarakat sampai
ke lapisan yang terkecil ikut mengkampanyekan tentang kerugian merokok.
Cara gitu ga akan berhasil? Hmm masa sih? Apalagi harga rokok
murah jadi semua lapisan masyarakat bisa beli dong, gimana ini?
Jadi gini, sebenernya kalau dilihat
dari harga rokok nih, kita liat pertama kalinya dari harga ecerannya sendiri
kan?kemudian ke cukai dan PPN nya nah salah satu masalah yang muncul kenapa
harga jual rokok masih murah itu karena cukai Indonesia masih rendah. Bisa cek
deh di Negara lain yang cukainya tinggi, jadi mau tidak mau harga rokok pun
menjadi tinggi bisa menjadi salah satu instrument pengendaliannya.
Apa mungkin ini ada unsur kesengajaan yang dibuat Industri yang
membuat rokok murah, jadi orang – orang bisa leluasa membelinya?
Itu bisa saja menjadi salah satu
faktor mengapa prevelansi rokok di Indonesia sangat tinggi. Cukai di Negara kita
tercinta ini memang naik setiap tahunnya, namun tidak signifikan. Karena tidak
signifikan ini lah yang menyebabkan harga rokok masih masuk ke dalam rentang
daya beli masyarakat. Selama harga rokok masih terjangkau maka masyarakat akan
terus membeli,karena merasa mampu.
Gimana kalau seandainya harga rokok dinaikkan? Setuju gak?
Saya pribadi setuju. Dan banyak juga
yang setuju apalagi kalau dibuat regulasinya biar kayak diluar negeri sana yang
membuat regulasi anak – anak dibawah 18 tahun tidak boleh membeli rokok. Kemudian
harganya pun dibuat mahal dan cukainya pun begitu, jadi regulasi gini akan
membuat masyarakat yang kurang mampu akan merasa berat membeli rokok dan
apalagi untuk perempuannya, kan perempuan biasanya bisa memgang kendali keuangan, jadi dibandingkan beli rokok mendingan beli makanan saja
deh, sayuran atau ikan gitu buat anak – anak. Iya gak?
Temen – temen dukung gak kalau harga
rokok sampai 50ribu atau 100ribuan? Sekarang di timeline social media sudah
mulai banyak tuh yang mendukung harga rokok naik, mudah – mudahan dengan begini
bisa terdengar gaungnya yah yang mendukung harga rokok harus mahal. Kenapa harus
gitu? Ya karena memang harus begitu supaya yang kebiasaan merokok mengerem
hasrat merokoknya karena harganya mahal. Semoga dukungan ini diaplikasikan
dengan baik dan lebih banyak yang mendengarkan hingga akhirnya bisa
direalisasikan, aamiin.
Semoga #RokokHarusMahal ini bisa benar
– benar direalisasikan supaya tidak banyak rumah tangga yang terjebak takti industry
rokok lagi karena kan biaya untuk rokok bisa dialokasikan ke kebutuhan pokok
kan? bayangin sekarang pembelian rokok itu dialokasikan pada kebutuhan pokok
kedua setelah beras. Kadang ada yang bilang mendingan gak makan daripada gak
ngerokok, duh.
Nah untuk temen – temen yang juga
ingin mendengarkan obrolan langsung di radio – radio jaringan KBR nusantara
bisa nih, di Jakarta bisa mendengarkan di Power FM 89,2 atau streaming langsung
di KBR.id bisa juga nonton FB Live di Kantor Berita Radio – KBR .
Nah jika sudah mendengarkannya temen - temen bisa mengikuti lombanya juga, ya ada lombanya juga. Siap - siap saja untuk mendengarkannya yah kemudian membuat satu artikel dari hasil talkshow itu. Lombanya per episode loh.
Akan dipilih 3 pemenang yang
akan mendapatkan uang tunai 1,2 juta (untuk 3 pemenang). Catat ya tanggal
talkshow lengkapnya :
PUKUL : 09.00-10.00
WIB
1. Jumat, 11 Mei
2018 ;
2. Rabu, 16 Mei 2018.
3. Rabu, 30 Mei
2018;
4. Rabu, 6 Juni
2018;
5. Rabu, 20 Juni
2018;
6. Rabu, 11 Juli
2018;
7. Rabu, 25 Juli
2018;
8. Rabu, 15 Agustus 2018
Syarat an ketentuan lebih lengkapnya
silahkan baca di->>>http://bit.ly/2InVIgZ
Wassalam,
Tian Lustiana
Kalo saya sih setuju aja kalo harga rokok makin mahal :D
BalasHapusSoalnya saya juga orang yang gak suka ngerokok.
Jangankan ngerokok, cium asap rokok aja langsung kayak mau sesak nafas. Hehe.
TOss, kita setuju
HapusAlhamdulillah tinggal dilingkungan yang jauh dari polusi rokok. Hadeh nggak kebayang ya RT yang tiap hari ketemu dengan asap rokok. Kalau bisa selalin mahal belinya juga susah hahaha
BalasHapusiya harusnya beli juga susah, jangan mahal doang yah
HapusAku sih Iyes, ga usah lirik Mas Anang segala :)
BalasHapusHahaha, langsung iyes aja pokoknya yah
HapusKalau harga rokok dimahalin, petani tembakau juga makin sejahtera kan ya.
BalasHapusiya bener, tapi kebanyakan tidak berpikiran seperti ini
HapusAku setuju banget nih mbak untuk kampanye rokok harus mahal. Supaya pengguna rokok bisa lebih rendah lagi dari sekarang
BalasHapustoss yaa kalau setuju
HapusAku juga setuju rokok harganya mahal.
BalasHapussip deh kalau setuju
Hapussetujuuuu, rokok emang harus mahal biar gak makin banyak orang yang kecanduan merokok
BalasHapusIya bener banget
Hapussetuju banget mbak, mesti mahal banget harga rokok. Biar berkurang para perokok.
BalasHapusbener, semoga saja terrealisasi yah
HapusSaya juga bekas perokok berat yang sekarang sudah "sadar" dan "insyaf" hehehe...Ada anekdot di kalangan bekas perokok, katanya, "merokok itu bisa menangkal dari pengaruh cepat pikun. Sebab belum sampai pikun, sudah mati alias meninggal hehehe...".
BalasHapushaaha anekdotnya lucu banget yah
HapusMembayangkan pertama kali pindah ke Bandung 8 tahun yang lalu, teh...
BalasHapusAku terkaget-kaget melihat banyaknya perempuan yang merokok.
Lalu setelah melahirkan dan punya anak yang bisa diajak jalan-jalan, aku jarang ke mall atau public space yang memperlihatkan orang merokok.
Karena agak gimanaaa gitu.
Anak-anak itu kaaan kritis dan super ceplas-ceplos.
Jadi lebih baik ke perpus.
Hahha...hemat dan mamah senang.
Aku setuju banget rokok mahal! Semahal2 nya deh sampai ga ada yg bs beli. Lagian ngerokok ga ada untungnya buat aku. Cuma buang2 uang dan cari penyakit saja. Aku udah dukung juga petisi di www.change.org/rokokharusmahal 😊
BalasHapus