Senin, 09 Januari 2017

Rukun Dengan Mertua

Assalamualaikum,

Rukun dengan mertua. Fenomena yang enggak bakalan ada habisnya dan juga menjadi bahan obrolan yang asik buat dibahas. Apalagi buat temen - temen yang serumah dengan mamer alias mama mertua. Beberapa teman sering mengeluhkan kalau tinggal serumah dengan mertua itu ga enak, suka ada salah paham yang akhirnya cekcok meski ga frontal. Hmm, jujur saya ga bisa kasi solusi buat temen yang tinggal serumah dengan mertua dan mengalami masalah ini, karena saya dan mertua itu long distance, mertua saya di garut dan saya di Bandung, cukup jauh kan? hehe. Dan hubungan kami pun alhamdulillah baik, baik sekali. Jadi kadang jika ada temen yang curhat gitu saya jadi bingung mau jawab apa. 



Lagi - lagi saya menjawab dengan logika. Menurut saya kesalahpahaman itu bisa saja terjadi, bukan hanya dengan mertua dengan teman dan keluarga lain juga pasti pernah merasakan berbeda pendapat, iya kan? Begitu juga dengan mertua, jika ada kesalahpahaman pasti ada perbedaan pendapat, yang menurut saya juga sih bukanlah masalah besar dan hubungan menantu vs mertua itu bisa tetap rukun dan damai kok. Percayalah, niatkan dulu deh berhubungan baik dengan mertua, insya Allah akan baik - baik saja, kembali ke niat kan? 

Postingan ini saya buat berdasarkan curhatan dari temen - temen yang sering curhat seputar mertua - mertua nya. Tentang perbedaan budaya, perbedaan pendidikan, perbedaan kesukaan dan perbedaan usia tentunya yang membuat kok rasanya cekcok mulu deh sama mertua, pusing pala temen - temen berbi. 

Buku : The Mother in law 

Masalah beda budaya dengan mertua juga bisa loh menjadi pemicu masalah diantara menantu dan mertua, misalnya dari bahasa juga bisa. Atau dari karakter juga bisa, dari cara berbicara dan perilaku juga bisa menjadi pemicunya. Belum lagi masalah perbedaan usia, sudah sewajarnya menantu menghormati mertua dengan sebaik - baiknya, itu orang tuanya suami kita bo jadi emang wajib dihormati dan disayangi. Dan ngomongin usia, semakin usianya bertambah maka akan semakin sensitif perasaannya, jadi ini juga harus diperhatikan deh ketika mau ngomong sama mertua. 

Well, banyak sebenernya pemicu kesalahpahaman antara menantu dan mertua. Intinya saya sih inginkan semua hubungan antara mertua dan menantu itu baik - baik saja hubungannya, apalagi buat temen - temen yang tinggal serumah dengan mertua, lebih nyaman jika hubungannya baik - baik saja kan, saling memahami dan juga saling percaya. 

Dan yang paling harus diingat adalah, mertua adalah orang tua suami kita, orang yang paling disayangi sama suami kita, ga pantes banget kan masa anaknya kita cintai dengan sepenuh hati, lah orang tuanya malah selalu cekcok, ga asik ah. 

Tapi namanya juga manusia yah, yang ga luput dari khilaf. Jika ada salah paham mah wajar aja, namun ingat harus segera diselesaikan agar hubungan kembali rukun. 

Selalu bersikap terbuka 

Jika terlanjur ada salah paham dengan mertua, terbukalah. Katakan saja deh apa yang sebenernya temen - temen maksudkan, dan sebaiknya tanyakan saja pada mertua solusinya gimana nih supaya yang dimaksudkan temen - temen itu bisa diterima mertua. Susah sih tapi kalau dicoba bakalan bisa kok. 

Ajak suami 

LIbatkan suami, bukan untuk memihak salah satu, namun menjadi penengah dan supaya suami bisa mengajak bicara ibunya. Kan seorang ibu bakalan luluh kalau diajak bicara sama anaknya kan? 

Ingat, hargailah yang lebih tua 

Beda pendapat boleh saja, namun tetap harus menghargai, bagaimanapun mertua adalah orang tua kita kan. Saling menghargai dan juga menghormati saja deh intinya, biar rukun selalu. 

Intinya komunikasi dan saling menghargai saja, cukup kok. Kalau ada yang merasa enggak enak mendingan diobrolkan saja secara baik - baik. Jadi tinggal bersama mertua pun akan merasa nyaman deh. 

Wassalam.
Bandung, 09 Januari 2017


Tian Lustiana 

14 komentar

  1. Betul mbak, intinya adalah komunikasi dan saling menghargai. Akupun kalau ada sesuatu yang mengganjal pasti aku cerita ke ibu mertua alhamdulillah beliau cukup pengertian.

    BalasHapus
  2. Setuju, mba. Alhamdulillah aku sellau akur dengan mertua. Bagaimanapun, itu juga orangtua kita ya mba

    BalasHapus
  3. Memperlakukan mertua seperti ibu sendiri. Dijadikan sahabat, tanpa mengurangi rasa hormat. ^_^

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, gak pernah ada ribut sama mertua. ^_^

    BalasHapus
  5. kalau ga terbiasa terbuka susah mba kitanya terbuka tp klo dasarnya mamer lbh suka aliran kebatinan atau aliran kebelakang hahaha ga ketemu2 *dari hati banget inih* wkwkwk

    BalasHapus
  6. Leres pisan teh. Alhamdulillah sekarang aku mah akur teh, klo awal-awal pernah ada salah paham karena kaka ipar yang ngadu-ngadu hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe biasa ya suka ada aja yang salah paham

      Hapus
  7. aku bersyukur, karena nyaris nggak ada masalah sama mertua, karena nggak pernah ada perbedaan yang prinsip.
    Beda-beda dikit biasa lah, hehee

    BalasHapus
  8. Aku belum punya pengalaman soal ini hihihi semoga bisa rukun dan damai kalau udah punya mertua :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon