Rabu, 13 September 2017

Gangguan Kepribadian Dalam Diri Kita

Assalamualaikum,

Sekarang tuh zaman edan, hmmm iya gitu? Setiap menonton berita pasti aja ada pernyataan seperti itu, ini zamannya yang edan apa emang orang – orangnya? Entahlah, saya pun masih menerka – nerka. Ada seorang ibu yang diberitakan membunuh anaknya lah, ada yang membunuh isterinya lah dan berita criminal lain yang sebenernya kalau dipikir dengan sehat lagi sih kok bisa yah. Kok bisa yah ibu bunuh anaknya, kok bisa yah suami bunuh isterinya. Dan pertanyaan itu masih belum bisa dijawab, karena zaman sekarang kan zaman edan, apa yang engga mungkin menjadi mungkin saja.




Bukan semata tentang pembunuhan, seorang ibu malah dilaporkan anaknya atas kasus utang piutang, duh apa si anak itu sudah tak berhati ya sampai nekad dan tega melaporkan ibunya, lagi – lagi saya berpikir kok bisa sih mereka melakukan itu semua. Apa mereka masih waras? Kadang saya mempertanyakan kewarasan mereka itu, karena kalau memang waras rasanya kok ga mungkin melakukan perbuatan yang diluar kewajaran itu.

Saya yakin, mereka yang melakukan tindakan diluar kewajaran (menurut saya) pasti merasa dirinya ga ada masalah, mereka pasti merasa diri mereka baik – baik saja, merasa diri mereka baik – baik saja tapi kok kelakuannya bisa seperti itu, hmm apakah itu bisa berpotensi mereka mengalami gangguan jiwa atau gangguan pada kepribadian? Wallahualam.

Tentang gangguan kepribadian

Gangguan pada kepribadian itu biasanya terpicu karena adanya kejadian masa lalu yang kemudian menyebabkan perubahan sikap. Nah jika saja dibiarkan lama – kelamaan bahaya karena bisa menjadi watak yang sulit dihilangkan. Akibatnya pun bakalan fatal loh. Eh tapi sifat atau kebiasaan yang memicu pada gangguan kepribadian itu bisa loh diantisipasi sejak dini, misalnya kalau udah ada tanda – tandanya bisa langsung dikonsultasikan ke psikolog secepatnya jadi tidak akan berakibat fatal.

Jika merasakan takut yang berlebihan, itu bisa menjurus ke paranoid .
Wajar kali punya rasa takut, alamiah banget yah? Tapi ya kalau berlebihan sih ga bagus juga, misalnya masa sih liat nasi aja takut atau liat tangga tiba – tiba menjerit karena takut bukan takut kayak gitu sih tapi ketakutan yang berlebihan misalnya selalu takut akan orang lain yang akan berbuat jahat, jadi semua orang itu ditakuti karena akan berbuat jahat, itu bisa menyebabkan gangguan kepribadian loh ternyata, dan biasanya disebut paranoid. Orang yang paranoid biasanya cenderung ga percayaan sama orang lain dan parahnya lagi suka nyalahin orang lain dan dendam an. Meskipun mereka sendiri sadar bahwa diri mereka sendiri yang salah.

Suka malas – malasan, bisa jadi itu tanda gangguan mental juga
Ah,masa sih malas – malasan aja bisa jadi tanda – tanda gangguan mental? Padahal saya juga pernah merasa malas – malasan, apalagi kalau hari minggu inginnya itu leyeh – leyeh aja tanpa melakukan aktivitas. Wajar lah kalau seperti itu. Apalagi kalau sudah lelah bekerja, pastinya pengen malas – malas an kalau lagi libur, iya kan?


Tapi katanya jika terlalu sering merasa malas - malasan itu salah satu tanda bahwa kita ini sedang mengalami masalah mental, nah loh. Rasa malas itu timbul karena kita kehilangan motivasi untuk mengerjakan sesuatu, jika dituruti terus malasnya maka terus berlanjut malas dan bakalan merusak kinerja yang otomatis berimbas pada aspek kehidupan yang lain, kalau dipikir iya juga sih. Bayangin deh kalau pas lagi malas, ngelakuin apa aja malas, ga disiplin, ga tekun dan asal – asalan dikerjainnya padahal kan itu kewajiban, hmmmakhirnya badan lesu, lemah dan engga produktif lagi, tidak ada lagi gairah deh.

Terlalu sempurna
Apapun jika berlebihan maka dampaknya engga baik, emang gitu kan? Saya dulu pernah denger pernyataan bahwa seseorang yang perfeksionis itu orang keren, orang hebat. Orang perfeksionis itu punya kelebihan dan biasanya menjadi perhatian. Orang yang perfeksionis atau yang terlalu sempurna ini biasanya ga akan memaafkan kesalahan terutama dalam mengerjakan sesuatu, iya ga sih begitu? Sependek yang saya ingat sih orang – orang yang perfesionis ya begitu adanya.
Dan ternyata perfeksionis juga merupakan salah satu gangguan kepribadian yang biasanya dikenal dengan sebutan obsessive compulsive. Orang yang memiliki gangguan Obsessive Compulsive ini biasanya fokus pada hal yang sempurna saja, cenderung melakukan sesuatu harus benar dan mereka akan sulit mengekspresikan emosinya.



Dan masih banyak tanda lainnya, nanti kalau saya sudah belajar lagi saya sharing lagi yaa gengs. Pokoknya ketika diri temen – temen sedang merasa ketidaknyamanan maka mendingan curhat deh sama temen yang bisa dipercaya atau mungkin langsung ke psikolog juga lebih baik karena dengan begitu bisa mengurangi beban dan memecahkan masalah. Dengan bercerita pada teman atau saudara maka beban akan berkurang dan solusi akan ditemukan, masalahpun selesai. Maka hati akan tenang dan damai. 

Semoga kita selalu sehat jasmani serta rohani ya teman - teman. Aamin. 



Cheers,
Wassalam

Tian Lustiana 

11 komentar

  1. aamiin semoga kita bisa waras terus dan mampu mengendalikan diri

    BalasHapus
  2. Wah dulu saya orangnya suka pengen sempurna, alhamdulillah ada guru yang ngingetin waktu SMA. Guru akuntansi yang perhatian banget karena saya senang pelajarannya. Terus kaka kelas wkt kuliah juga ada yg bilang gitu... Alhamdulillah sekarang sudah hilang, karena emang rugi kalau selalu pengen sempurna, gak pernah puas dan gak bersyukur jadinya..*deuh komennya meni panjang ya xixixi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah ya teh, seiring dengaan bertambahnya usia juga ya teh semua akan berubah, aamiin

      Hapus
  3. Wah mb Tian, iyaa aku juga merasa ngeri baca berita sekarang ya. Setelah cerita Indria, skrg yang obat di Kendari kmrn, hiks. Semoga kita penuhi hari2 kita dengan sibuk yang manfaat dan menjaga lingkungan kita supaya terhindar dari hal-hal yang buruk, aaamiinnn.

    BalasHapus
  4. Waduh aku suka males2an tu. Ngantukan banget :(( Emang jamannya sudah edan sih sekarang. Mendingan menghindar kalau ada potensi konflik krn apapun bisa terjadi jika sdg khilaf & apapun bisa diputarbalikkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul banget mbak Lusi, mendingan menghindari konflik daripada ikutan berdebat

      Hapus
  5. Huhuu aku nih pemalas akut, kudu dirukyah kali ya... Iya sekarang syerem y banyak yang kelakuannya aneh2. Moga kita smua senantiasa dilindungi oleh Alloh swt, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahah pemalas karena kecapean kali ya hehe saya kalau kecapean suka malas juga wkwkwkwk, aamiin mbak

      Hapus
  6. aku juga dulu pernah punya temen yang takut lihat nasi, sampai pas reunian beberapa bulan lalu dia ga pernah sekalipun makan nasi. Hmm kok bisa ya takut makan nasi, kalo aku mah sehari ga nemu nasi langsung dungdeng haha

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon