Adakah yang suka membuat laporan keuangan rumahtangga? seperti mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam keuangan rumahtangga? Saya suka lho mencatat dan memanage keuangan rumahtangga saya baik dari sisi pendapatan maupun pengeluaran, setelah itu saya suka analisis sendiri bagaimana sistem keuangan keluarga saya apakah stabil ataukah lebih besar pasak daripada tiang.
Mencatat kegiatan akuntansi dalam rumahtangga saya rasa sih perlu, malah pake banget. Kalau enggak di-akuntansi-kan pasti uang akan menguap begitu saja deh. Dulu juga saya gak pernah pake sistem akuntansi dalam keuangan rumah tangga, dan akhirnya apa? saya sama sekali gak tahu kemana larinya uang gaji saya selama ini, bingung deh langsung.
Saya melakukan pencatatan keuangan rumahtangga dengan sistem yang sangat sederhana, sederhana tapi sangat akurat.
Sebelum saya ceritakan cara mencatat dan mengelola keuangan dengan baik, yuk kita susun dulu deh kebutuhan - kebutuhan yang emang sudah biasa dibayarkan setiap bulan dari pendapatan bulanan seperti bayar listrik, telepon, bensin dan ada beberapa kebutuhan yang memang harus diperhatikan juga. kebutuhan untuk hari tua, atau kebutuhan untuk nanti ketika kita tidak bisa lagi bekerja, sementara kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. Enak sih untuk yang punya pensiun mah, hihih. Untuk yang gak punya pensiun kayak saya sih harus diperhatikan dengan baik nih kebutuhan hari tua ini, maka saya pun punya beberapa tips sederhana mengelola keuangan rumah tangga.
Saya sejak dari 4 tahun lalu menerapkan sistem 1 2 3 dan 4. Sistem yang sangat mudah diingat oleh siapapun juga, dan sistem ini pun akurat lho.
- Yang harus dilakukan pertama adalah dengan angka 1. Angka 1 ini sebenarnya kependekan dari 10%. Jadi supaya lebih gampang diingat ya disingkat aja, hehe. Biasanya saya sisihkan 10% dari pendapatan bulanan saya dan suami dan pendapatan lainnya untuk kebutuhan saya nanti dihari tua. Tabungan ini boleh diambil ketika nanti saya benar - benar membutuhkannya.
- Kemudian langkah selanjutnya adalah angka 2, yakni 20%.Dalam angka 20% ini saya sisihkan untuk biaya listrik,bensin, pulsa handphone dan kebutuhan rumah tangga.
- Dan angka 30% dari pendapatan saya alokasikan untuk biaya pendidikan anak, cicilan - cicilan dan asuransi pendidikan.
- Sisanya 40% dari pendapatan bulanan saya ini saya sebut uang dingin. Jadi uang dingin ini saya biasanya suka belanjakan untuk beli baju , sepatu atau bahkan untuk sekedar makan diluar bersama keluarga. Dan biasanya setiap akhir bulan suka ada sisa lho dari uang dingin ini dan sisanya saya masukkan saja ketabungan.
Cukup simple bukan? Dan selama ini saya konsisten menggunakan sistem akuntansi sederhana dalam mengelola keuangan rumah tangga saya. Alhamdulillah bisa saving lebih, hehe.
Yuk mulai tertib administrasi dan mulai meng - akuntansi - kan keuangan rumahtangga.