Senin, 16 Juni 2014

bahagia itu . . .

Hanya bersamamu aku bahagia, jadikan aku isteri solehah 
Sebenarnya saya masih jauh dari sempurna dalam melaksanakan bahtera rumah tangga, pernikahan saya dan suami masih dalam hitungan jari tangan, namun beberapa pengalaman sahabat yang sering curhat membuat saya semakin membuka mata lebar - lebar dan menjadikan itu semua sebagai cerminan untuk kehidupan rumah tangga saya, terlebih lagi adanya sinetron yang diadaptasi dari novel mbak Asma nadia itu, semakin banyak pelajaran yang bisa saya saring dan kemudian saya implementasikan dalam kehidupan saya sendiri, tentunya kehidupan rumah tangga saya dan suami. 


Selama 7 tahun saya menjalani kehidupan rumah tangga bersama suami, alhamdulillah telah disertai karunia terindah dari Alloh Swt yaitu seorang anak perempuan yang semakin membuat kehidupan rumah tangga kami "kaya". Meskipun bukan limpahan harta yang kami terima, namun kehadiran anak adalah harta paling berharga untuk kami. Dan kami sangat bersyukur, meskipun sebagai wanita saya sering mengeluh, mengapa rumahtangga orang lain begitu mudah mendapatkan harta, berlimpah harta sehingga bisa membeli barang - barang mahal, dan lainnya. Namun betapa dosanya saya jika saya membandingkan pendapatan suami saya dengan suami lain, bukankah Alloh memerintahkan para suami untuk menafkahi isteri dan anaknya sesuai dengan kemampuan mereka, tidak memaksakan dan tidak dipaksakan. Ya Rabb maafkan hamba yang selalu memiliki perasaaan ini,, maafkan hamba yaa Rabb....

Dan ternyata harta tidak menjamin kebahagiaan rumah tangga, meskipun pada logikanya harta memang dibutuhkan juga. Semua kembali pada rasa ikhlas dan syukur. Wajar sekali jika seorang istri memang membutuhkan harta dalam menjalani rumah tangganya, bukankah begitu??? 

Dan ternyata juga, keharmonisan rumah tangga tidak terletak dari besarnya penghasilan sang suami, tidak terletak pada limpahan harta atau perhiasan dari suami, namun limpahan kasih sayang, perhatianlah yang membuat bahagia, dan itu benar. 
Inilah yang selalu menguatkan aku dan suami dalam kesusahan, inilah pelipur lara kami 

Lalu apa saja yang menjadi landasan agar rumah tangga senantiasa bahagia dan harmonis meski tidak bergelimang harta???

1. Syukur

Mensyukuri apa yang dimiliki. Apa yang bisa kita nikmati adalah rejeki kita maka syukurilah dan Alloh Swt akan terus menambahkan nikmat dan karunianya pada orang - orang yang bersyukur. Itulah yang menjadi pegangan saya ketika saya merasa kekurangan,yaa dengan bersyukur. 

2. Menerima apa adanya 

Meski memang harta adalah salah satu penunjang seseorang menjadi bahagia secara lahiriah, namun kalau harta tidak kunjung kita dapatkan secara mudah? gimana dong? menerima apa adanya adalah sikap yaang sempurna, bukan berarti menerima saja tanpa usaha, selain ikhlas nerima yang kita dapatkan, usaha pun harus kita lakukan. 

Didalam agama islam, dijelaskan " Barang siapa menginginkan dunia, maka carilah dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat maka carilah dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan keduanya maka carilah dengan ilmu" . Dengan kata lain harta juga menunjang kita dalam beribadah kan, jadi ilmu pun harus selalu kita tuntut agar kita bisa mendapatkan harta yang barokah. 

Uang memang bukan segalanya namun segalanya butuh uang

Yaa Rabb jadikanlah rumah tanggaku lahan untukku dan suami mencapai syurgaMU 






Add Comments

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar. Mohon maaf komentarnya dimoderasi, oiya kalau komentarnya ada link hidup dengan berat hati saya hapus komentarnya yah.
EmoticonEmoticon